Ia lebih memilih bekerja sama dengan partai-partai kecil, seperti PSI, PSII, PIR, Parindra, Partai Katolik, dan Fraksi Demokrasi.
Walau, langkah ini juga berdasarkan permintaan Sukarno sebagai Kepala Negara saat itu.
Kabinet Natsir berumur singkat, Ia mengembalikan mandatnya sebagai perdana menteri kepada Sukarno setahun kemudian, yaitu pada 21 Maret 1961.
Kader PNI Wilopo juga pernah berupaya membentuk zaken kabinet dan mengajak PSI, PSII, Parkindo, Parindra, Masyumi, Partai Katolik, dan Partai Buruh berkoalisi.
Nasib zaken Kabinet Wilopo juga cuma bertahan satu tahun, Ia kehilangan dukungan mayoritas di parlemen usai partai-partai koalisi menarik para menterinya.
Natsir dan Wilopo memang mengangkat beberapa menteri yang ahli di bidangnya.
Namun, keduanya mudah dilengserkan karena tak punya dukungan kuat di parlemen.
Para menteri di zaken kabinet itu berasal dari partai politik, Menteri-menteri itu tetap akan tunduk pada keputusan parpol masing-masing, termasuk keluar dari kabinet.