BACAKORAN.CO – Striker timnas Indonesia, Rafael Struick akhirnya punya klub baru. Mantan pemain Ado Den Haag itu secara resmi dikontrak oleh salah satu klub Liga Australia, Brisbane Roar. Pemain berusia 21 tahun itu menjadi pemain ketiga asal Indonesia yang memperkuat Brisbane.
Jauh sebelum Struick menjadi pemain Brisbane sudah ada dua pemain asal Indonesia yang pernah memperkuat Brisbane. Pemain pertama adalah mantan striker timnas Indonesia, Sergio Van Dijk. Bribane membelinya pada tahun 2008 lalu dari Emmen. Sergio Van Dijk dikontrak selama tiga musim dari tahun 2008-2010. Selama memperkuat Brisbane, Sergio Van Dijk tampil sebanyak 47 laga dan mencetak 24 gol dari semua ajang kompetisi. Setelah itu Van Dijk dikontrak oleh Adelaide United juga selama tiga musim. Pemain kedua asal Indonesia yang pernah menjadi skuad Bribane adalah Yandi Sofyan. Pemain kelahiran Garut pada tanggal 25 Maret 1992 ini pernah merasakan bermain di Liga Australia bersama Brisbane. Namun Yandi hanya menjadi pemain pinjaman dari Arema Cronus pada tahun 2014 lalu. Selama semusim memperkuat Brisbane, Yandii Sofyan gagal bersinar. Dia hanya tampil sebanyak 13 pertandingan dan mencetak 2 gol saja. Setelah masa peminjamannya selesai satu musim, Yando Sofyan balik lagi ke Indonesia dan memperkuat tim baru. Dia dibeli oleh Persib Bandung pada tahun 2015. Sayang di Persib lagi-lagi Yandi gagal bersinar dia hanya dimainkan sekali saja. Rafael Struick akan menggunakan nomor punggung 7 di Brisbane Roar. Bukan nomor punggung sembarangan tentu saja. Nomor itu kerap dipakai oleh pemain-pemain penting. Kepindahan Rafael Struick menuju A-League sebenarnya cukup mengkhawatirkan. BACA JUGA:Gawat, Arsenal Compang-camping Jelang Lawan Atalanta Laga Perdana Liga Champions BACA JUGA:Ini Pesan Neymar Kepada Pemain Brasil di Madrid, Hati-hati dengan Mbappe! Terutama jika melihat kualitas liga tersebut. Dalam peringkat kompetisi terbaru AFC, A-League ternyata hanya menduduki posisi ke-11 dengan 34,703 poin. Bahkan, peringkat A-League masih ada di bawah Thai League 1. Liga level tertinggi Thailand itu menempati posisi kedelapan dengan 49,546 poin. Harus diakui sampai saat ini Eropa masih menjadi kiblat sepak bola dunia. Banyak pemain dari belahan dunia lain bermimpi bermain di Benua Biru. Rafael Struick justru melewatkan sementara kesempatan itu dengan menerima tawaran bermain di A-League dari Brisbane Roar. Dengan tetap bermain di Ado Den Haag, Rafael Struick sebenarnya membuka kesempatan untuk menarik hati klub besar Eropa. Termasuk mereka yang berlaga di level tertinggi. bisa didapatkan Rafael Struick dengan bermain untuk Brisbane Roar. Pemain berusia 21 tahun itu bisa lebih dekat dengan Timnas Indonesia. Diketahui, jarak Australia dengan Indonesia tidak terlalu jauh. Keduanya bahkan bisa dikatakan sebagai tetangga dan lebih mudah pulang ke Indonesia.
Kategori :