“Awalnya saya merasakan seperti ada getaran kecil, namun semakin lama semakin kuat. Saya langsung keluar rumah karena khawatir terjadi gempa yang lebih besar,” ujar seorang warga Denpasar.
Di Kuta dan Gianyar, beberapa pengunjung hotel juga mengaku merasakan gempa tersebut.
Beberapa turis asing yang tengah berlibur di Bali terkejut dan sempat dievakuasi oleh pihak hotel sebagai tindakan pencegahan.
“Kami merasa bangunan hotel sedikit bergetar, namun semuanya segera kembali tenang setelah beberapa saat,” ungkap seorang turis asal Australia yang menginap di kawasan Kuta.
Pemerintah daerah Bali, bersama dengan pihak BMKG dan instansi terkait lainnya, terus memonitor situasi di lapangan.
Hingga saat ini, situasi di Bali dilaporkan tetap aman dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
Meski demikian, masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi seperti BMKG untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak benar terkait gempa tersebut.
Bali yang dikenal sebagai daerah pariwisata populer di Indonesia, secara geografis terletak di wilayah rawan gempa karena berada di jalur cincin api Pasifik.
Oleh karena itu, masyarakat di Bali dan wisatawan sering kali diimbau untuk selalu waspada dan mengetahui prosedur evakuasi darurat jika terjadi gempa yang lebih besar di kemudian hari.
BACA JUGA:Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Gunungkidul, BMKG
BMKG juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap gempa bumi, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik yang tinggi.*