BACAKORAN.CO - Keputusan presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengizinkan nuklir Rusia digunakan untuk setiap serangan yang terjadi ke wilayahnya.
Menyebabkan Amerika Serikat (AS) memberi respons resmi terkait kemungkinan penggunaan nuklir Rusia.
Ini buntut dari rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan mengubah doktrin nuklir negara itu.
Putin memasukkan klausul yang mengizinkan nuklir Rusia digunakan untuk setiap serangan yang terjadi ke wilayahnya, bahkan oleh negara non nuklir.
BACA JUGA:Makin Memanas! Presiden Vladimir Putin Menambah Angakatan Bersenjata Rusia Menjadi 2,4 Juta Orang
BACA JUGA: Heboh! Vladimir Putin Peluk dan Cium Al Quran Berlapis Emas di Masjid Baru Nabi Isa
Terutama jika negara tersebut didukung negara nuklir, seperti Barat.
Perubahan ini pun dapat berlaku untuk serangan Ukraina yang menembus ke dalam Rusia dengan pasokan senjata dari AS, Inggris, atau Prancis.
"Peringatan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia berencana memperbarui doktrin nuklir nasionalnya adalah tidak bertanggung jawab," ujar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Ditegaskannya pula bahwa pernyataan Putin tidak tepat waktu. Apalagi, para pemimpin dunia tengah berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB minggu ini.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Bertemu Vladimir Putin, Sampaikan Pujian dan Tegaskan Janji Kerjasama Masa Depan!
BACA JUGA:PDN Diserang Ransomware, Data Imigrasi Dipindah, Ini Layanan Computing yang Bakal Dipakai!
Untuk meminta masyarakat internasional untuk membahas perlunya aksi massif melucuti senjata, nonproliferasi.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan langkah Putin merupakan peringatan bagi negara-negara Barat atas dukungan ke Ukraina.
Ia pun menyebut seharusnya semua pemimpin yang berakal sehat bisa memahami keseriusan pengumuman Putin.