BACAKORAN.CO - Gunung Semeru, merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali mengalami erupsi pada Minggu, 29 September 2024.
Letusan yang terjadi sekitar pukul 05.45 WIB tersebut memuntahkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 500 meter di atas puncak kawah.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, letusan ini disertai dengan suara gemuruh dan hembusan gas yang teramati menuju ke arah barat laut.
Abu vulkanik yang terbawa angin dilaporkan menyebar hingga ke beberapa desa di sekitar lereng Gunung Semeru, mengakibatkan gangguan bagi warga setempat dan kendaraan yang melintas di wilayah terdampak.
BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Erupsi, Semburan Awan Panas Setinggi 1100 Meter, Warga Dihimbau Waspada!
Erupsi Gunung Semeru kali ini menambah panjang rangkaian aktivitas vulkanik yang terjadi sejak awal tahun 2024.
Menurut data PVMBG, Gunung Semeru berada pada status level III atau siaga, yang artinya potensi letusan susulan masih tinggi dan warga diimbau untuk tetap waspada.
Dalam keterangan resminya, Kepala PVMBG, Agus Wibowo, menyampaikan bahwa masyarakat di sekitar aliran Sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar diminta untuk berhati-hati, terutama terhadap potensi banjir lahar hujan.
Sebab, aliran lava yang terbentuk selama aktivitas vulkanik dapat menjadi bahaya serius jika tercampur dengan air hujan.
BACA JUGA:Update Terkini! Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Kolom Abu Vulkanik Membumbung Hingga 1000 Meter
"Masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah. Selain itu, masyarakat juga harus menghindari daerah yang berpotensi terdampak awan panas dan guguran lava," terang Agus.
Peringatan ini juga berlaku bagi para pendaki yang sering menjadikan Gunung Semeru sebagai tujuan pendakian.
Berdasarkan informasi dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), jalur pendakian Semeru resmi ditutup sejak awal peningkatan aktivitas vulkanik pada bulan September, dan akan tetap ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.