Heboh! Rwanda Terserang Virus Marburg, 6 Orang Dinyatakan Tewas dan 26 Teridentifikasi Positif, Ini Gejalanya

Senin 30 Sep 2024 - 13:22 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Baru-baru ini virus Marburg kembali muncul dan dilaporkan dari Rwanda, Afrika, fatalitas dari virus Marburg ini relatif tinggi mencapai 88 persen.

Virus ini sudah menyerang warga di sana 6 diantaranya meninggal dunia dan 26 kasus ini teridentifikasi positif terkena virus Marburg.

Mentri Kesehatan dari Rwanda, Sabin Nsanzimana mengatakan korban yang mengalami virus Ini kebanyakan dari petugas medis di perawatan intensif dan virus telah diidentifikasi sejak wabah dikonfirmasi, Jumat (27/9/2024).

Dikutip dari BBC Internasional, Minggu (29/9/2024), virus Marburg sudah memiliki angka kematian 88 persen yang berasal dari virus yang masih keluarga dari Ebola.

BACA JUGA:Program BLT Tak Hanya Disukai Warga Indonesia, Tapi Juga di Thailand, Ini Buktinya!

BACA JUGA:Tragis! Pria di Kediri Tewas dengan Luka di Kepala, Diduga Dibunuh Kakaknya Sendiri

Diketahui virus ini menyebar ke manusia dari binatang kelelawar buah yang kemudian melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Gejala dari virus ini adalah orang yang terserang akan mengalami demam, nyeri otot, diare, muntah-muntah dan pada beberapa kasus penderitanya bisa kehilangan darah yang ekstrem.

Pada saat penyakit ini berkembang gejalanya dapat menjadi lebih parah termasuk gagal hati, delirium, syok, pendarahan (hemoragi) dan disfungsi multi organ.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan belum ada pengobatan spesifik atau vaksin untuk virus tersebut, tetapi jumlah produksi darah, pengobatan dan terapi imun sedang dikembangkan.

BACA JUGA:Bye Batu Bara, Demi Transisi Energi Bersih, PLTU Terakhir di Inggris Resmi Ditutup, Ini Penggantinya!

BACA JUGA:Penemuan Tulang Manusia di Tol Serpong Tangerang Selatan, Begini Kronologi Lengkapnya!

Pihak pemerintahan Rwanda mengatakan saat ini sedang melakukan pelacakan kontak pengawasan dan pengujian untuk mencegah penyebaran.

Pemerintah Rwanda mengungkapkan saat ini tengah meningkatkan pelacakan kontak, pengawasan dan pengujian untuk membantu membendung penyebaran.

Sabin Nsanzimana sebagai Menteri Kesehatan mengatakan petugas atau pihaknya sedang melacak 300 Orang yang melakukan hubungan dengan individu yang terkena virus Marburg.

Kategori :