BACAKORAN.CO – Persaingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin sengit. 18 tim yang dibagi menjadi tiga grup bersaing mendapatkan 6 kuota lolos langsung di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pada babak ketiga hanya juara dan runner up grup berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026. Sedangkan peringkat ketiga dan keempat masing-masing grup akan kembali diadu pada babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mereka akan dibagi dua grup. Masing-masing grup akan diisi sebanyak tiga negara. Masing-masing juara grup berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2026 mewakili Asia. Sedangkan peringkat ketiga akan kembali diadu. Pemenang laga ini akan mewakili Asia yang berlaga pada playoff antar benua. Indonesia yang berada di grup C awalnya memang tidak difavoritkan untuk lolos karena disana ada tiga raksasa Asia, Jepang, Arab Saudi, dan Australia yang paling dijagokan untuk mendapatkan tiket lolos. Namun nyatanya prediksi tersebut salah. Tim asuhan Shin Tae-yong mampu merepotkan dua negara langganan Piala Dunia, Arab Saudi dan Australia. Merah Putih mampu mencuri 1 poin di kandang Arab Saudi dengan skor 1-1 dan bermain imbang 0-0 atas Australia saat main di Jakarta. BACA JUGA:Jika Tidak ada Halangan, Shin Tae-yong Bisa Mainkan Kevin Diks Lawan Jepang BACA JUGA:Wow, Makam Mendiang Maradona Dibuat Khusus dengan Nama M10 Tak heran jika pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu menganggap timnas Indonesia menjadi kuda hitam dan kekuatan baru di grup C. Pelatih berusia 56 tahun itu punya prediksi yang sangat tajam tentang permainan Jay Idzes dan kawan-kawan. “Timnas Indonesi akan pergi ke Piala Dunia 2026 bersama timnas Jepang dari Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia grup C,” kata Hajime Moriyasu kepada salah satu surat kabar terkenal di Jepang, Nikkei Asia. Kekuatan Indonesia semakin oke setelah mendapatkan dua amunisi baru Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Keduanya baru saja menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan mengambil sumpah pada tanggal 30 September 2024 lalu di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kota Brussel, Belgia. Setelah melawan tuan rumah Bahrain, timnas Indonesia langsung terbang ke China. Mempetnya jadwal dari Bahrain menuju China membuat PSSI harus mengeluarkan budget ektra agar fisik pemain timnas Indonesia terjaga dengan baik. Caranya dengan menyewa pesawat jet pribadi saat terbang ke China. Langkah itu ditempat untuk mempercepat rekoveri dan segera melakukan istirahat ketimbang menggunakan pesawat komersial yang butuh waktu yang lama. BACA JUGA:Ditolak Liverpool, City Proyeksikan Zubimendi Gantikan Rodri BACA JUGA:Scholes Sayangkan Transfers Pemain Baru Manchester United, Tak Libatkan Sang Legenda Apalagi venue yang akan digunakan di China nanti berada di kota Qingdao yang jaraknya 7 jam dari Beijing. Mau tahu harga sewa jet pribadi tersebut? Total PSSI harus mengeluarkan dana sebesar Rp9,7 Miliar untuk menyewa jet pribadi tersebut dari Bahrain ke China. Harga itu memang cukup fantastis dan memang jika dihitung efesiensinya sangat efektif. Perjalan udara memakai jet pribadi tersebut bisa ditemput dalam waktu tempuh 7-9 jam perjalanan. Jika menggunakan pesawat komersial jarak tempuhnya berkisar 30 jam. Tentu ini sangat riskan dan pemain terancam memiliki masalah kebugaran dan rentan terkena cedera. "Kami berupaya memastikan jangan sampai pemain lelah dan cedera, makanya kita sampaikan penerbangan dari Bahrain dan China itu bukan kemewahan tapi demi efisiensi waktu," kata Ketum PSSI, Erick Thohir. Penyewaan pesawat pribadi tersebut hanya digunakan dari Bahrain ke China saja. Sedangkan untuk pulang ke Indonesia setelah melawan China tetap akan menggunakan pesawat komersial. Begitu juga saat berangkat ke Bahrain menggunakan jasa pesawat komersial. (*)
Kategori :