Ngeri Kuota Bertambah, Tim-Tim Arab Halalkan Segala Cara Lolos ke Piala Dunia 2026

Sabtu 12 Oct 2024 - 15:24 WIB
Reporter : Zulhanan
Editor : Zulhanan

BACAKORAN.CO – Piala Dunia 2026 akan menggunakan format baru. Selama ini Piala Dunia diikuti 32 negara. Namun pada Piala Dunia 2026 yang akan digelar di tiga negara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko ini menambah jumlah peserta menjadi 48 negara. 

Benua Asia dan Afrika mendapatkan tambahan kuota paling banyak. Selama ini jatah Asia hanya 4 negara begitu juga dengan Afrika. Untuk kuota benua Asia akan ditambah menjadi 8/9. 8 tim lolos langsung dan satu tim akan diadu dalam playoff antar benua. Jika menang maka akan menjadi 9 tim. 

Selama ini hanya ada segelintir negara Asia yang sering lolos seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Iran. Kelima negara ini sering bergantian menjadi wakil dari Asian Football Confederation (AFC). 

Seiring dengan penambahan kuota Asia segala cara ditempuh untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Salah satu kontestan yang paling disorot adalah negara Bahrain. Negara dari Timur Tengah ini seakan mengandalkan wasit. 

Semua orang juga sudah tahu Presiden AFC sekarang adalah Salman bin Ibrahim Al Khalifa berasal dari Bahrain. Mereka punya kepentingan tersendiri untuk meloloskan negaranya untuk kali pertama ikut Piala Dunia 2026 nanti dengan berbagai cara. 

BACA JUGA:Wasit Arab Pimpin Laga China Lawan Indonesia, Waduh Auto Nangis Lagi

BACA JUGA:Final Piala Davis Jadi Persembahan Nadal Sebelum Gantung Raket

Lihatlah dari penunjukkan wasit yang memimpin beberapa laga. Banyak berasal dari Kawasan Timur Tengah. Tim-tim yang berpotensi mengganggu keberadaan mereka bakal mendapatkan pengawalan ketat dan mereka akan mendapatkan wasit yang menguntungkan tim dari Timur Tengah. 

Timnas Australia sudah merasakan bagaimana sakitnya dipimpin wasit yang memihak kepada Bahrain pada laga perdana grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Australia harus terjungkal di kandang sendiri dari Bahrain dengan skor 0-1. 

Pelatih Timnas Australia saat itu, Graham Arnold sempat mengeluh terhadap permainan yang diperagakan oleh timnas Bahrain. Strategi guling-guling di lapangan seakan mengalami cedera sering dilakukan para pemain Bahrain. 

“Kami paling bermain efektif tidak sampai satu jam. Sisanya para pemain Bahrain sangat pintar mengulur-ngulur  waktu dengan strageti berguling-guling di lapangan saat berebut bola dengan pemain kami,” keluh Graham Arnold. 

BACA JUGA:Wow Demi Jet Impian, Michael Jordan Rela Rogok Kocek Rp1,1 Triliun

BACA JUGA:Kevin Dijk Jadi Pemain ke-13

Sayang kebersamaan Graham Arnold bersama tinmas Australia tidak berlangsung lama. Setelah ditahan imbang oleh timnas Indonesia dengan skor 0-0, pelatih berusia 62 tahun itu langsung dipecat oleh federasi sepak bola Australia. 

Begitu juga dengan timnas Indonesia yang baru saja menderita hasil imbang atas Bahrain. Dua gol Bahrain tanpa ada checking possible gol lewat Video Assistant Refree (VAR). Apakah ada off side yang dilakukan oleh pemain Bahrain. 

Kategori :