BACAKORAN.CO - Timnas Indonesia butuh adaptasi dengan cuaca di Qingdao. Cuaca di China lebih dingin ketimbang di Indonesia juga Bahrain.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong mengaku bahwa anak asuhnya butuh adaptasi dengan cuaca di Qingdao. Saat ini, cuaca di sana lebih dingin.
Lebih dingin jika dibandingkan dengan Indonesia atau pun Bahrain. Saat Timnas Indonesia main di Bahrain, bermain di bawah suhu 30 derajat selsius.
Ketika pindah ke Qingdao butuh adaptasi lagi. Ini karena di Qingdao suhunya saat di malam hari 20 derajat selsius.
BACA JUGA:Ingat! China Bukan Lawan Mudah, Ini Masalah Yang Akan Dihadapi Timnas Indonesia Saat Main di Qingdao
Adaptasi dibutuhkan karena pertandingan akan berlangsung pada malam hari. Duel China melawan Indonesia akan kick off pada 19.00 WIB.
"Kita perlu beradaptasi dengan waktu dan cuaca karena cuacanya berbeda dengan yang sebelumnya,” terang Shin Tae Yong.
Whayu Prasetyo bisa jadi opsi jika Jordi Amat gak bisa dimainkan lawan China -pssi-
Timnas Indonesia bermigrasi dari Bahrain ke Qingdao menempuh perjalanan selama hampir 10 jam. Pemain jelas lelah karena mereka juga baru saja memeras keringat melawan Bahrain hingga 100 menit.
Shin Tae Yong menjelaskan bahwa para pemain dalam kondisi bagus. Tidak ada yang perlu dicemaskan.
BACA JUGA:Catat! Indonesia Pernah Kalahkan China di Kualifikasi Piala Dunia
Jika pun ada yang butuh perhatian adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh. Kedua pemain bertahan ini alami masalah dengan kebugaran.
Kata Shin Tae Yong, keduanya alami cedera ringan. Cedera itu dialami saat pertandingan melawan Bahrain.
Jordi mainkan pertandingan sejak kick off. Dia masuk ke lapangan sebagai starter bersama Sandy Walsh.
Keduanya tidak sampai full 90 menit. Ini karena Shin Tae Yong mengganti mereka ketika memasuki babak kedua.