Harga Emas Antam Makin Longsor, Jadi Rp1.488.000 per Gram, Saatnya Jual atau Tahan?

Selasa 15 Oct 2024 - 11:13 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACAKORAN.CO – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus alami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (15/10/2024), harga emas Antam menjadi Rp1.488.000 per gram, turun sebesar Rp2.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Begitupun buyback atau harga jual kembali emas Antam yang turun sebesar Rp2.000 per gram menjadi Rp1.338.000.

Penurunan harga emas Antam ini sejalan dengan pelemahan harga emas global.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun di Awal Pekan, Termurah Dijual Rp795.000, Tertarik Beli?

BACA JUGA:Kesempatan Borong! Mumpung Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp10.000, Jadi Segini!

Berdasarkan data Refinitiv, pada perdagangan Senin (14/10/2024), harga emas dunia turun sebesar 0,19 persen menjadi US$2.651,05 per troy ons.

Kenaikan nilai dolar AS ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus dan pelemahan euro menjelang pertemuan bank sentral pekan ini turut mempengaruhi pergerakan harga emas.

Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, mengatakan terdapat beberapa faktor yang menjadi hambatan bagi emas, seperti stimulus ekonomi dari China, penguatan dolar, pelemahan euro, serta aksi ambil untung.

Reli harga emas dalam beberapa bulan terakhir juga menurunkan sentimen investor dan permintaan emas di China.

BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Kembali Melonjak, Temurah Rp782.000, Saatnya Jual?

BACA JUGA:Sempat Cetak Rekor, Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Awal Pekan Stagnan, Termurah Dijual Segini!

Penguatan dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA menambahkan, meski data ekonomi China yang lemah bisa menurunkan permintaan emas, perlambatan ekonomi yang lebih besar dapat memperkuat daya tarik emas sebagai aset aman.

“Secara keseluruhan, masih ada lebih banyak faktor yang mendukung kenaikan harga emas dibandingkan faktor yang menekannya,” jelas Vawda dilansir dari CNBC Indonesia.

Kategori :