Selain itu, masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama jika terjadi hujan di sekitar puncak gunung.
Hujan deras yang sering kali menyusul setelah erupsi dapat memicu lahar dingin yang berbahaya.
Sigit Rian Alfian juga menjelaskan bahwa pos pengamatan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru secara intensif.
"Kami melakukan pengamatan secara real-time dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat serta pihak terkait," ungkapnya.
Gunung Semeru telah beberapa kali mengalami erupsi dalam beberapa tahun terakhir. Pada Desember 2021, letusan besar yang terjadi mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan material di beberapa desa di sekitar Lumajang.
Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat dan kesiapsiagaan pemerintah daerah menjadi prioritas utama dalam menghadapi aktivitas vulkanik Semeru.
Hingga kini, status aktivitas vulkanik Gunung Semeru tetap berada pada level Waspada (Level II).
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pihak berwenang dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak jelas sumbernya.*