BACOKORAN.CO - Rusia kembali menguji kekuatan tempur unit militernya yang dilengkapi dengan rudal balistik antarbenua Yars, yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Uji kesiapan tempur ini berlangsung di wilayah barat laut Moskow, dan menjadi perhatian dunia karena rudal Yars memiliki jangkauan hingga 11.000 kilometer serta bisa memuat banyak hulu ledak nuklir.
Rudal ini bisa ditempatkan di silo atau dipasang pada peluncur bergerak (mobile), menjadikannya salah satu senjata strategis utama Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, unit di wilayah Tver akan berlatih memindahkan rudal Yars sejauh 100 kilometer dengan teknik kamuflase, sambil melindunginya dari potensi serangan udara dan sabotase musuh. Dilansir dari Detik.com (18/10/24)
BACA JUGA:Presiden Rusia Mengutuk Keras Serangan Israel di Perbatasan Lebanon, Begini Tanggapan PM Netanyahu
BACA JUGA:Makin Memanas! Presiden Vladimir Putin Menambah Angakatan Bersenjata Rusia Menjadi 2,4 Juta Orang
Latihan ini digelar pada saat yang hampir bersamaan dengan latihan nuklir tahunan NATO, sehingga memicu spekulasi bahwa Rusia tengah mengirim pesan tegas kepada Barat.
Terlebih, latihan ini terjadi di tengah perang yang terus berkecamuk di Ukraina, yang menuduh Rusia menggunakan ancaman nuklir sebagai taktik pemerasan.
Presiden Vladimir Putin juga baru-baru ini memperluas daftar skenario yang memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir, menurunkan ambang batas penggunaannya.
Meskipun demikian, Putin menegaskan bahwa Rusia tidak perlu mengandalkan senjata nuklir untuk memenangkan perang di Ukraina, meski terus menekankan bahwa negaranya memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.
BACA JUGA:Helikopter Rusia Jatuh di Pegunungan, 17 Penumpang Tewas, 5 Masih Hilang, Begini Kronologisnya!
BACA JUGA:Kejanggalan Insiden Penembakan Donald Trumps saat Kampanye, Ahli Sniper Rusia Ungkap Detailnya!
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah melakukan sejumlah latihan nuklir, termasuk pada bulan Juli lalu, untuk memastikan kesiapan unit rudal Yars dan senjata nuklir taktis mereka.
Latihan ini tidak hanya menguji teknis peluncuran, tetapi juga kesiapan operasional dalam skenario konflik yang lebih besar.
Dengan uji coba ini, Rusia ingin menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan nuklir yang patut diperhitungkan di tengah dinamika geopolitik yang terus memanas.