BACAKORAN.CO - Baru sehari dilantik sebagai Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai langsung membuat gebrakan dengan meminta kenaikan anggaran Kementerian HAM secara drastis.
Dari yang semula hanya sebesar 60 miliar rupiah, Pigai meminta agar anggaran kementeriannya dinaikkan hingga mencapai 20 triliun rupiah.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Natalius Pigai usai menghadiri serah terima jabatan (sertijab) di Kementerian HAM, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungannya, Pigai menilai bahwa pagu anggaran kementerian yang ia pimpin saat ini terlalu kecil jika dibandingkan dengan kementerian lain, seperti Kementerian Hukum dan HAM.
BACA JUGA:Siap-siap! UMKM Bakal Melesat, Ini Misi Khusus dari Prabowo untuk Menteri Maman
BACA JUGA:Misi Besar Prabowo: Indonesia Swasembada Pangan dalam 5 Tahun, Yuk Intip Strateginya!
Menurut Pigai, untuk dapat membangun infrastruktur dan menjalankan program-program yang berfokus pada hak asasi manusia secara lebih optimal, diperlukan anggaran yang jauh lebih besar.
“Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus terhadap pembangunan hak asasi manusia di Indonesia. Karena itu, saya sebagai Menteri HAM merasa perlu mengajukan kenaikan anggaran hingga 20 triliun. Jangan anggap remeh, saya siap bekerja keras di lapangan untuk mewujudkan pembangunan hak asasi manusia yang lebih baik,” ujar Natalius Pigai.
Menurut Pigai, pembangunan hak asasi manusia memerlukan dukungan yang signifikan dari sisi anggaran agar kementerian bisa berfungsi lebih maksimal.
BACA JUGA:Mewah! Ini Harga Stroller Bobby Kertanegara Kesayangan Prabowo, Dari Jalanan jadi Kucing Istana
BACA JUGA:Yassierli Ditunjuk Jadi Menaker, Urang Awak yang Ada di Kabinet Prabowo, Ini Profilnya
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), untuk memastikan anggaran ini dapat dialokasikan sesuai kebutuhan.
Pigai optimistis jika negara memiliki kemampuan finansial, maka angka 20 triliun bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Dengan anggaran sebesar itu, ia berjanji akan memperbaiki kualitas pelayanan dan pembangunan hak asasi manusia di seluruh wilayah Indonesia.
Pernyataan Natalius Pigai ini langsung menarik perhatian banyak pihak, termasuk publik yang bertanya-tanya apakah permintaan kenaikan anggaran sebesar itu bisa terealisasi dalam kondisi anggaran negara yang terbatas.