Budiman Sudjatmiko Mengharapkan Agar Masyaraka Kurang Mampu dapat Menjadi Pemasok Program Makan Bergizi Gratis

Rabu 23 Oct 2024 - 20:13 WIB
Reporter : Desta
Editor : Desta

BACAKORAN.CO - Masyarakat miskin diharapkan dapat terlibat sebagai pemasok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko.

Menurutnya, keterlibatan orang miskin menjadi pemasok program makan gratis merupakan upaya untuk memutar roda ekonomi di kalangan masyarakat kurang mampu.

"Saya (mengusulkan) melibatkan orang miskin agar terlibat di dalam suplai atas proses makan bergizi gratis, selain juga penerima makan bergizi gratis itu," kata Budiman.

BACA JUGA:Gibran Puji Pelaknaan Uji Coba Makan Siang Gratis di SMA Negeri 70 Jakarta Selatan, Sebut Menu Paling Mewah

BACA JUGA:Special HUT ke-79 TNI, Kodam Sriwijaya Bagikan 500 Kupon Makan Siang Gratis di Pelataran BKB

Budiman menyebut setidaknya 50 persen dari total pemasok bahan makanan untuk program Makan Bergizi Gratis harus berasal dari kalangan masyarakat miskin.

Budiman menambahkan keterlibatan orang miskin tidak hanya mendorong kesejahteraan penerima MBG, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi mereka yang terlibat sebagai pemasok.

Selain itu, Budiman berencana untuk menyediakan pendanaan guna mendukung partisipasi masyarakat miskin dalam program ini.

Ia akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk perbankan dan lembaga seperti Permodalan Nasional Madani, untuk mempermudah akses modal dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

BACA JUGA:Uji Coba Makan Siang Gratis di Surabaya Dinilai Paling Sukses Dibandingkan Sentul dan Surakarta, Gibran Puji..

BACA JUGA:Uji Coba Makan Siang Gratis di SDN Sentul Bogor, Gibran Bantah Dananya Dipotong Rp7500

"Tentu saja kita sediakan akses, aset, dan dapat KUR dipermudah. Saya akan bicara dengan perbankan, juga kepada Permodalan Nasional Madani," ujar Budiman.

Program MBG diperkenalkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama masa kampanye.

Program andalan Prabowo tersebut menargetkan 82,9 juta anak sebagai penerima manfaat, dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp400 triliun per tahun.

Kategori :