Dituding Plagiat, Julia Rimba Tegaskan Alasannya Gunakan ChatGPT, Netizen: Layout Berantakan Parah

Minggu 27 Oct 2024 - 10:15 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

"Nah kenapa sih aku itu copy paste dari ChatGPT. Ada bintang-bintangnya seperti ini. Karena aku pikir aku tidak ada yang perlu disembunyikan gitu. Ini buku tidak resmi dan aku tidak berbohong," katanya seraya menunjukkan bukti draf tulisan di Google Docs sebelum mencapai versi final.

Meski menulis menggunakan ChatGPT tidak dilarang, terutama karena AI dirancang untuk mempermudah pekerjaan, penggunaan AI dalam penulisan buku masih menjadi perdebatan.

Beberapa pihak menilai bahwa ChatGPT dapat mengaburkan batasan hak cipta karena mengadaptasi berbagai gaya penulisan dari beragam sumber.

BACA JUGA:Geger! Eks Pejabat MA Ditangkap Terkait Suap Vonis Bebas Ronald Tannur, Terbongkar di Bali

BACA JUGA:Subjek Red Notice! Alnaura Selebgram Palembang Ditangkap Interpol di Jepang, Ternyata Sempat Buka Jastip

Penggunaan ChatGPT untuk tujuan komersial, seperti penulisan buku, dianggap kontroversial.

Seperti yang disampaikan akun X @Rwanifles, Menganggap hasil dari ChatGPT sebagai karya orisinil jelas salah, terutama jika digunakan untuk keuntungan komersial.

Seorang pembeli buku Julia, Nisa Jane  @xhylatte mengungkapkan penyesalannya setelah membeli buku tersebut.

"Gue termasuk salah satu orang yang beli, baru baca halaman pertama udah nebak ini isinya ChatGPT, layout berantakan parah, bahkan masih rapihan makalah anak SD kayanya," katanya, meminta uangnya dikembalikan.

BACA JUGA:Di Balik Sidratul Muntaha, Kisah Kenikmatan Tertinggi Nabi Muhammad SAW Menurut Penjelasan Ustadzah Halimah

BACA JUGA:Gegara Makan Burger McD, 1 Orang Tewas 70 Lainnya Dirawat, Ternyata Ada Bakteri Ini..

Julia mengakui bahwa bukunya memang ditulis menggunakan ChatGPT untuk editing.

"Aku ini beberapa kali bilang, aku menggunakan AI ChatGPT untuk edit buku aku. Karena memang aku tidak ada editor," jelasnya.

Julia menambahkan bahwa ia bukan seorang psikolog, melainkan individu biasa yang ingin berbagi pengalaman hidupnya, baik melalui tulisan maupun video.

Hingga kini, Julia telah menulis sedikitnya 3 buku menggunakan bantuan AI, yang semuanya menceritakan tentang perjalanan hidup dan pengalamannya sebagai freelancer di media sosial.

Kategori :