Dengan mengurangi ketergantungan pada pakan konsentrat atau hijauan yang mungkin mahal atau sulit didapat saat musim kemarau, peternak bisa menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas nutrisi ternak.
3. Sumber Protein Tambahan
Meski kandungan protein pada kulit kakao tidak setinggi leguminosa, namun tetap bermanfaat sebagai sumber protein tambahan.
Protein sangat penting untuk pertumbuhan kambing, terutama bagi kambing yang masih muda atau induk kambing yang sedang hamil dan menyusui.
Kulit kakao yang difermentasi atau dikeringkan bisa meningkatkan kandungan nutrisi dan kecernaannya, membuatnya lebih optimal untuk dikonsumsi kambing.
4. Memanfaatkan Sumber Daya Lokal
Pemanfaatan limbah kakao sebagai pakan kambing juga mendukung prinsip keberlanjutan.
Di daerah yang memiliki produksi kakao tinggi, penggunaan limbah ini sebagai pakan ternak membantu mengurangi limbah organik yang dibuang ke lingkungan.
Dengan demikian, peternak turut serta menjaga lingkungan sekaligus memanfaatkan sumber daya lokal dengan optimal.
5. Meningkatkan Berat Badan dan Produktivitas
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian kulit kakao pada kambing dalam dosis yang tepat dapat berkontribusi pada peningkatan bobot badan.
Hal ini terjadi karena kandungan energi dan nutrisi yang cukup pada kulit kakao.
BACA JUGA:Manfaat Daun Kelengkeng untuk Pakan Kambing yang Jarang Diketahui, Apa Aja Ya? Berikut Penjelasannya