Pemberi pinjaman pun memberikan Tupperware suntikan dana sebesar USD 23,5 juta serta keringanan utang lebih dari USD 63 juta.
BACA JUGA:Sepi Job! Denny Chandra Jualin Mobil Demi Hidup, Berikut Deretan Artis yang Bangkrut!
BACA JUGA:Panas, Isu Boikot Produk Pendukung Israel Viral di Media Sosial, Nestle Bangkrut Kena Imbas?
Penjualan aset ini mencakup merek dagang Tupperware dan sejumlah aset di pasar utama.
Termasuk AS, Kanada, Meksiko, Brasil, Tiongkok, Korea, India, dan Malaysia.
CEO Tupperware, Laurie Ann Goldman, menyatakan perusahaan berencana untuk menghentikan operasinya di pasar tertentu dan akan fokus pada model bisnis baru yang lebih digital.
Berbasis teknologi, dan ringan aset setelah berhasil keluar dari status kebangkrutan.
BACA JUGA:Resmi Pailit, Sritex Masih Bisa Ekspor-Impor, Begini Keputusan Bea Cukai
BACA JUGA:Tolak Pailit, Bos Sritex Siap Melawan, Tempuh Kasasi! Begini Alasannya!
Berbasis di Orlando, Florida, Tupperware sebelumnya mengajukan perlindungan Bab 11 pada bulan lalu dan mencoba melelang asetnya di pasar terbuka.
Namun, pemberi pinjaman menentang rencana tersebut dan memilih untuk menguasai aset Tupperware sebagai upaya menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.