Lokasinya di area layanan maskapai untuk memfasilitasi penumpang yang terdampak.
BACA JUGA:Bangunan Rubuh Dihantam Batu Besar, Korban Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Jadi 10 Orang!
Syaugi pun menekankan ruang udara Bandara Ngurah Rai sendiri belum terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Saat ini bandara tetap beroperasi normal.
Hasil observasi aerodrome melalui papertest menunjukkan tidak ada abu vulkanik di area bandara.
“Informasi dari BMKG serta pantauan dari Perum LPPNPI mengonfirmasi arah abu vulkanik yang tidak mengarah ke Bali," jelas Syaugi.
BACA JUGA:Kembali Terjadi Erupsi di Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kolom Abu setinggi 1.200 Meter
Sementara itu, penerbangan domestik ke dan dari Nusa Tenggara Timur sudah terdampak sejak Senin (4/11/2024), dengan total 46 penerbangan yang dibatalkan antara 8 hingga 11 November.
Terdiri dari 30 keberangkatan dan 16 kedatangan.
Bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini melayani beberapa bandara di Nusa Tenggara Timur seperti Kupang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), dan Ende (ENE).
Maskapai reguler yang mengoperasikan rute-rute ini antara lain Indonesia AirAsia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air, dan Nam Air.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, Syaugi menyebutkan Bandara Ngurah Rai telah memiliki Rencana Penanggulangan Bencana Bandara (ADMP) yang berisi panduan penanganan situasi darurat akibat bencana alam.