BACAKORAN.CO - Pria yang berbaju merah yang terlihat di dalam video viral pemukulan dokter muda di Palembang terlihat mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Pria yang memukuli dokter muda secara bertubi-tubi di salah satu cafe yang ada di jl Demang Lebar Daun tersebut siap mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Ia menyerahkan diri ke Unit 5 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel pada Jumat 13 Desember 2024 sekitar pukul 10.50 WIB, pelaku terlihat datang dengan didampingi kuasa hukumnya, Hj Titis Rachmawati SH MH CLA.
"Kedatangan kami adalah bentuk kesadaran hukum dan pengakuan terhadap kesalahan yang telah dilakukan. Klien kami siap bertanggung jawab atas perbuatannya," tegas Titis, dikutip Bacakoran.co dari HarianMuba, Jumat (13/12/2024).
BACA JUGA:Ini RS Tempat Dokter Muda Bertugas di Palembang yang Dianiaya Gegara Jadwal Piket
BACA JUGA:Dikuliti Netizen, LHKPN Diduga Ayah Pelaku Penganiayaan Dokter Muda Palembang Disebar di Sosmed
Sebelumnya, sebuah insiden kekerasan yang melibatkan seorang dokter koas bernama Luthfi di Palembang, Sumatera Selatan menjadi viral di media sosial.
Kejadian penganiayaan diduga dipicu oleh perselisihan terkait jadwal jaga di rumah sakit saat libur panjang.
Menurut postingan di akun Twitter @Heraloebss pada tanggal 12 Desember 2024, peristiwa ini berawal dari ketidakpuasan seorang dokter koas bernama Lady mengenai jadwal jaga malamnya di akhir tahun.
Informasi dari akun Twitter @syahirularif mengungkapkan bahwa Lady ingin berlibur ke Jepang bersama keluarganya namun merasa tidak puas karena harus tetap bertugas.
BACA JUGA:Viral! Dokter Muda di Palembang Dipukul Bertubi-tubi Karena Jadwal Akhir Tahun, Ini Kronologinya
"Seorang Chief Kaoas FK di PT di Palembang dipukuli hingga babak belur oleh suruhan si Ibu dari seorang mahsiswa koas FK karena ga terima izin anaknya untuk tidak jaga koas tidak dikabulkan Chiefnya. Izin tersebut berkaitan dengan rencana ke Jepang si koas bersama keluarganya," tulis X @syahirularif
Lady melaporkan ketidakpuasannya kepada ibunya setelah teman-teman lainnya menyetujui jadwal tersebut.
Ibu Lady tidak terima dengan keputusan ini merasa anaknya seharusnya bebas dari tugas selama libur Natal dan Tahun Baru.