Identitas keluarga Lady pertama kali diungkap oleh pengguna akun Twitter @ceomical, yang menulis tentang posisi ayah dan usaha ibunya.
Banyak yang mendesak agar Lady dikeluarkan dari kampus karena dianggap tidak bertanggung jawab sebagai dokter koas dan memanfaatkan privilese keluarganya untuk kepentingan pribadi.
"Lady semoga lu dikeluarin ya dari FK. Semoga keluarga lu kebongkar semua aibnya. Semoga driver orang suruhan emak lu masuk penjara ya. Aamiin," tulis X akun @czidntrlate.
Lady semoga lu dikeluarin ya dari FK. Semoga keluarga lu kebongkar semua aibnya. Semoga driver orang suruhan emak lu masuk penjara ya. Aamiin. pic.twitter.com/sjRPr86p90
— Czidntrlate (@czidntrlate) December 12, 2024
Diduga Mau Liburan Ke Jepang, Bikin Dokter Muda di Palembang Dipukuli Keluarga Pelaku
Dalam video yang tersebar terlihat seorang pria berbaju merah marah dan menyerang Luthfi yang merupakan ketua koas.
Pria berbaju merah ini diduga adalah supir dari ibu Lady.
Kekerasan terjadi di sebuah restoran di mana pria tersebut memukul Luthfi yang mengenakan baju dokter berwarna abu-abu.
Orang-orang di sekitar berusaha memisahkan keduanya.
Setelah insiden penganiayaan dokter muda Palembang mengbohkan sosial media salah satu influencer dan dokter Ayman Alatas menyayangkan kejadian tersebut.
Ayman menekankan bahwa profesi dokter sering kali menuntut kerja di hari libur.
"IYa Allah itu koas dipukulin cuma gara-gara masalah jadwal jaga, harusnya paham resiko kalo lagi pendidikan dokter pasti ada kalanya masuk di tanggal merah," Tulisnya di X @AymanAlatas.
Dokter Koas di Palembang Dipukuli Ternyata Anak Pejabat di Kalimantan Barat
Heboh video berdurasi 66 detik yang memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap seorang calon dokter muda (koas) di Palembang.
Video itu menunjukkan seorang pria berbaju merah memukul seorang dokter berseragam koas di sebuah kafe di Jalan Demang, Palembang.
Masalah ini kabarnya melibatkan seorang koas bernama Lady Aurellia Pramesti, yang disebut-sebut merupakan anak Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah dan seorang pengusaha batik, Sri Meilina.
Lady dikabarkan sering memprotes jadwal jaga malam yang telah disusun oleh Lutfi.