Mudryk sendiri mengaku dirinya merasa tak bersalah dan tidak pernah tahu jenis obat-obatan yang dikonsumsinya. Dia selalu menyerahkan masalah obat-obatan kepada timnya.
“Kejadian ini sungguh sangat mengejutkan. Saya tidak pernah tahu memakai jenis obat yang dilarang atau melanggar disiplin. Saya telah bekerja keras bersama tim untuk melakukan investigasi bagaimana ini bisa terjadi,” tulis Mudryk di akun Instagram pribadi miliknya.
“Saya tahu saya tidak melakukan kesalahan dan berharap kembali ke bermain sepak bola secepat mungkin. Saya tidak bisa mengatakan apapun sekarang selama masih dalam proses penyelidikan tapi saya berharap itu cepat berakhir,” harapnya.
Sebelum bermain di Liga Inggris, Mudryk memperkuat Shakhtar Donetsk. Arsenal lebih dulu mengajukan tawaran dengan harga 97 Juta Poundsterling pada bursa transfer musim dingin Januari 2023 lalu.
Beberapa jam sebelum bursa transfer ditutup secara resmi, Chelsea dapat dengan tawaran lebih rendah dari Arsenal yakni sekitar 62 Juta Poundsterling dengan janji tambahan hingga 88 Juta Poudsterling.
Akhirnya Shakhtar Donetsk melepaskannya ke Chelsea dengan kontrak 8,5 musim. Di Chelsea, Mudryk mendapatkan gaji sebesar Rp 2 Miliar per-pekan atau dia mendapatkan gaji selama 44 Juta Poundsterling selama memperkuat Chelsea. (*)