"Kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Pemerintah RI dan Kemhan selama berpameran di Vietnam," ujar Putra Egam.
Dia menambahkan bahwa partisipasi industri pertahanan nasional di pameran internasional seperti ini diharapkan dapat membuka pasar yang lebih luas, serta berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dirancang oleh Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Konflik Gaza Memanas: 35 Nyawa Melayang dalam Gempuran Terbaru Israel, Termasuk Anak-Anak
BACA JUGA:12 HP Rp1 Jutaan Terbaik 2024, Gaya Keren, Harga Aman, Performa Nggak Kalah Saing!
Vietnam Defence Expo 2024 diikuti oleh sekitar 250 perusahaan alutsista internasional, termasuk produsen senjata dari Amerika Serikat, China, Rusia dan lainnya.
Selama 3 hari pelaksanaannya pameran ini berhasil menarik ribuan pengunjung.
Sebagai informasi, PT Sari Bahari didirikan pada tahun 1993 oleh Ir. Ricky Hendrik Egam merupakan perusahaan swasta dalam negeri yang bergerak di bidang pertahanan.
Sebagai perusahaan swasta PT Sari Bahari telah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista).
Selain itu perusahaan ini juga menjadi anggota aktif dari Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas).
PT Sari Bahari memiliki posisi dalam rantai pasokan global terdaftar di NATO Commercial and Government Entity (NCAGE) dengan nomor registrasi 0479Z.