BACAKORAN.CO - Kabar gembira untuk para calon jamaah haji tahun 2025. Bahwa biaya naik haji tahun depan bakal lebih murah.
Pada tahun lalu, Pemerintah menetapkan biaya penyelenggara ibadah haji (BPIH) tahun 2024 per jamaah sebesar Rp 93,41 juta. Dari jumlah itu, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jamaah Rp 56,04 juta.
Nilai itu adalah 60 persen dari BPIH. Kemudian nilai manfaat dari BPKH yang merupakan 40 persen dari BPIH, sebesar Rp 37,36 juta.
Untuk nilai BPIH tahun 2025 memang belum diputuskan. Namun Menteri Agama alias Menag Nasaruddin Umar telah menyiapkan skenario bahwa biaya haji tahun depan lebih murah.
BACA JUGA:Sulit Menang di Stadion Haji Agus Salim, Kini Semen Padang Berambisi Kalahkan Arema FC, Mampukah?
Penegasan ini disampaikan Menag Nasaruddin Umar usai bertemu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa nanti yang bisa membuat jamaah haji kita lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah," terang Menag Nasaruddin Umar.
"Tapi murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan, jadi tetap ada efisiensi, efektif, tapi tetap tidak mengurangi kualitas,” tukasnya.
Jamaah haji Indonesia saat jalankan ibadah di Tanah Suci-kemenag-
Menurut Menag Nasaruddin Umar, sektor yang bisa dilakukan efisiensi adalah misalnya pesawat. Efisiensi di sektor ini bukan untuk memprioritaskan pesawat murah.
BACA JUGA:Mahasiswa Full Senyum! Kemenag Siapkan Beasiswa Kuliah Rp 1,1 Triliun
"Jangan kita mencari yang murah, tapi pesawatnya dicari pesawat tua. Jadi itu diwarning juga buat kita,” ingat Menag.
Menag menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, juga dibicarakan kemungkinan efisiensi yang dilakukan salah satunya dengan mempersingkat masa tinggal jemaah haji.
"Di samping itu kita juga berbicara kemungkinan-kemungkinan apakah jamaah haji nanti bisa lebih pendek (masa tinggalnya) dari sebelum-sebelumnya. Karena itu kan dalam satu hari itu costnya sampai berapa,” ujar Menag.
Akan tetapi, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa berbagai kemungkinan ini akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak pemerintah Arab Saudi selaku negara penyelenggara haji.