
BACAKORAN.CO - Pabrik PT Yihong Novatex di Jawa Barat merumahkan 1.126 karyawannya sejak bulan lalu karena aksi mogok kerja yang sempat dilakukan sehingga berdampak kepada banyak sektor, termasuk juga nasib staf HRD.
Seperti sebuah video yang terekam dan disebarluaskan oleh akun Instagram fakta.indo pada Sabtu (5/4/2025), terlihat momen sejumlah pekerja melakukan sweeping ke area pabrik dan menemui HRD PT Yihong Novatex Indonesia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Aksi ini menjadi awal dari mogok kerja selama empat hari, di mana oknum penggerak aksi mengajak karyawan berhenti bekerja dan ikut berdemo, bahkan membawa spanduk ‘Tutup PT Yihong’.
Namun, aksi mogok kerja yang diduga dilakukan sejak 1 hingga 3 Maret itu dibantah oleh seorang buruh bernama Suryana.
BACA JUGA:Terkait Wartawan Asal Palu Ditemukan Tewas di Hotel D'Paragon Jakbar, Polisi Periksa 3 Saksi!
BACA JUGA:Tak Diakui Sebagai Presiden, Donald Trump Didemo Ribuan Warganya Sendiri! Ada Apa?
"Tidak ada mogok kerja, kami hanya spontanitas sebagai bentuk protes terhadap diberhentikannya 3 rekan kami secara sepihak. Apalagi saat itu tidak ada bahan produksi, tapi kami melakukan absensi," kata Suryana dari sebuah wawancara.
Menurut Suryana, tindakan PHK massal merupakan tindakan perusahaan sebagai pengangkatan karyawan baru sesuai UU Ketenagakerjaan.
Ia pun membantah adanya pesanan yang dibatalkan karena aksi yang dilakukan oleh para buruh.
PHK massal dari perusahaan itulah yang membuat para buruh melakukan aksi demo di depan kantor Bupati Cirebon pada beberapa waktu lalu, Selasa (11/3/2025).
BACA JUGA:Update Arus Balik Lebaran 2025! Ini Jalur Tol yang Kena Contra Flow dan Buka-Tutup, Catat Lokasinya!
Mereka, para karyawan berharap agar pabrik bisa kembal buka dan mempekerjakan mereka.
“Sangat merugikan. Kami semua ini tulang punggung,” ujar salah satu buruh.
PT Yihong memiliki lima pabrik—dua di Vietnam, dua di Tiongkok, dan satu di Indonesia yang kini diduga akan dipindahkan ke negara lain.