Potensi Investasi Sumsel Segala Sektor

Senin 19 Jun 2023 - 14:00 WIB
Reporter : yudi sumeks
Editor : yudi sumeks

BACAKORAN - Pengamat Ekonomi Palembang, Prof Dr Sulbahri Madjir, mengatakan, potensi investasi sangatlah besar di wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumsel. " Investasi seluruh sektor masih berpotensi besar di Provinsi Sumsel," kata Sulbahri yang akrab disapa itu. Meliputi sektor industri, perkebunan, jasa, tambang serta lainnya. Seluruh bahan baku dan sumber alam alam, semua tersedia di Bumi Sriwijaya Hanya saja, diakuinya, pemerintah haruslah menjaga iklim investasi yang ada. Yakni keamanan haruslah dijaga dan menjadi faktor investor mau berinvestasi." Kalau tidak aman, investor menolak investasi," ucapnya. Lalu kepastian hukum dan kemudahan regulasi investasi. Investor yang ingin berinvestasi, haruslah disuport dan diberi kemudahan. Namun kerap kali, ketidakpastian hukum dan rumitnya regulasi masih terjadi. BACA JUGA : Mafia Tanah Masih Marak, Kepala Daerah Jangan ikut Dagang

Dorong Potensi Ulu - Ilir

" Akibatnya investor menolak berinvestasi," tegasnya. Kemudian ketersedian tenaga kerja, menjadi faktor investor mau berinvestasi. " Pemerintah harus tegas, tenaga kerja dari luar negeri hanya tenaga ahli, bukanlah tenaga kasarnya," bebernya. Pasalnya, di akuinya, banyak tenaga kasar datang dari luar negeri. Akhirnya tenaga kerja lokal tak terserap dan di rugikan. Lalu pemerintah harusnya menyediakan sarana prasarana infrastruktur jalan dan energi yang ada. Contohnya batubara, karena tak di sediakan jalan khusus pengangkutan batubara. Para pengusaha memakai infratruktur yang di gunakan masyarakat. Akhirnya jalan rusak, yang di rugikan masyarakat selama ini. " Harusnya di sediakan infrastruktur jalan khusus investor, begitu juga energinya," ungkapnya. Sulbahri mendorong Pemerintah kolaborasikan sektor industri dan perkebunan. Seperti karet seharusnya di olah sendiri dan menjadi barang bernilai ekonomis. " Jangan lagi ekspor bahan mentah karet ke luar negeri," tegasnya. Di mana negara luar dengan seenaknya menetapkan harga murah dan di rugikan masyarakat. Seharusnya karet bisa di olah berbagai komoditas yang miliki harga jual yang tinggi. " Kita jangan mau lagi, tergantung pada pasar luar negeri yang sangat merugikan," pintanya. Maka itulah, pemerintah harus mendorong industri yang mampu mengolah hasil perkebunan dari ulu sampai ilirnya. Menurutnya jumlah investasi di Provinsi Sumsel, masih relatif kecil. Inilah menjadi kerja keras kepala daerah. Mendorong investasi masuk ke Provinsi Sumsel. " Kalau banyak masuk, kita bisa menikmati penyerapan tenaga kerja, pajak dan perekenomian meningkat," bebernya. Hanya saja investasi industri masih berpusat di Pulau Jawa. Buktinya banyak angkatan kerja, mencari peluang kerja ke Jakarta. Yang menjadi kelemahan investor lokal, mereka tak berani melakukan investasi dalam jumlah besar. " Budaya kita ada duit, lebih baik deposito," ungkapnya. Padahal deposito itu, lebih baik di bikin usaha. Maka itulah, perlu perubahan budaya dalam meningkatkan investasi di Provinsi Sumsel ini. Baik keamanan, kepastian hukum, tenaga kerja, penyediaan sarana prasarana infrastruktur jalan dan energi haruslah tersedia. (Yud)
Tags :
Kategori :

Terkait