Rekor Tertinggi! Harga Kopi Melonjak di Pasar Indonesia

Kamis 22 Jun 2023 - 15:18 WIB
Reporter : yudi sumeks
Editor : yudi sumeks

BACAKORAN.CO - Harga komoditas kopi di Indonesia mencapai rekor tertinggi, dengan petani menjualnya seharga Rp 37.000 per kilogram. Hal ini diungkapkan oleh salah satu pengepul biji kopi di Pasar Muara Atas Kota Lubuklinggau, Juanda, pada Kamis, 22 Juni 2023. Juanda, yang telah berkecimpung dalam bisnis kopi selama 8 tahun ini, mengatakan bahwa harga saat ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Bahkan, menurutnya, bahkan dalam 30 tahun pengalamannya, ayahnya pun belum pernah melihat harga kopi sebegitu tingginya. Pada awal musim panen pada bulan April 2023 lalu, harga kopi masih berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram. BACA JUGA :

Petani Kopi Meraup Untung

Namun, sejak itu harga terus meningkat secara bertahap hingga mencapai Rp 37.500 per kilogram. Meskipun dalam dua hari terakhir harga mengalami penurunan sebesar Rp 500, tetap saja harga kopi tetap tinggi yaitu Rp 37.000 per kilogram. Juanda mengakui bahwa harga kopi saat ini memang sangat tinggi. Mengingat sebelumnya harga tertinggi pernah mencapai Rp 24 ribu per kilogram, bahkan seringkali di bawah Rp 20 ribu per kilogram. Salah satu faktor penyebab tingginya harga kopi saat ini adalah tingginya permintaan sementara pasokan kopi yang tersedia lebih sedikit. Juanda mengatakan bahwa produksi kopi petani menurun disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung. Terdapat kasus seperti curah hujan salju di daerah PUT (Curup), yang merusak pertumbuhan dan perkembangan biji kopi yang lebih kecil. Menurut Juanda, kondisi ideal untuk pertumbuhan kopi adalah saat musim kemarau. Namun, saat ini masih terjadi curah hujan yang tinggi meskipun sudah memasuki musim kemarau. Juanda menjelaskan bahwa dia membeli kopi dari beberapa daerah. Antara lain Curup Bengkulu, Musi Rawas, Sarolangun Kambi, Muratara, dan juga dari petani di Lubuklinggau. Beberapa daerah di Lubuklinggau yang menjadi sumber kopi adalah Belalau, Air Malus, Air Kuti, dan Jukung. Juanda tidak membatasi jumlah pembelian kopi. Dia siap membeli sebanyak apapun yang dijual oleh para petani. Jumlah pembelian per hari bisa mencapai 1,5 ton atau bahkan mencapai 4 ton, tergantung pada ketersediaan pasokan. Namun, ada juga hari di mana jumlah pembelian hanya sekitar 700 kilogram per hari. Juanda menekankan bahwa bisnisnya masih beroperasi secara lokal. Dia mengumpulkan biji kopi dari petani. Kemudian menjualnya kembali kepada produsen kopi bubuk lokal. Dengan harga kopi yang mencapai harga tertinggi dalam sejarah, petani kopi di harapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar. Namun, tantangan dalam meningkatkan produksi kopi tetap ada, terutama terkait dengan perubahan cuaca yang tidak dapat di prediksi.
Tags :
Kategori :

Terkait