Pemerintah juga memberikan perhatian kepada rumah tangga berdaya listrik rendah.
Mulai Juni hingga Juli 2025, akan diberlakukan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi rumah tangga yang menggunakan daya di bawah 1.300 VA.
Total penerima manfaat dari kebijakan ini diperkirakan mencapai 79,3 juta rumah tangga.
Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban biaya hidup masyarakat kecil, terutama di tengah kenaikan kebutuhan rumah tangga selama liburan sekolah.
BACA JUGA:Cek Sekarang, Bansos Ibu Hamil 2025 Cair Rp750 Ribu, Begini Cara Lihat Namamu Masuk atau Nggak!
Bantuan Subsidi Upah dan Diskon Iuran JKK
Tak ketinggalan, sektor ketenagakerjaan juga mendapatkan perhatian melalui penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Bantuan ini ditujukan bagi para pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp3,5 juta atau setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), termasuk di antaranya guru honorer.
Selain itu, pemerintah juga memperpanjang program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk sektor padat karya.
Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan lebih bagi para pekerja di sektor industri yang mempekerjakan banyak tenaga kerja, sekaligus mendukung keberlangsungan usaha sektor tersebut.
BACA JUGA:Ketahui 9 Alasan Bansos PKH-BPNT Mei 2025 Belum Cair ke KPM, Cek Selengkapnya di Sini!
Strategi Pemerintah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Rangkaian kebijakan ini merupakan bagian dari langkah antisipatif pemerintah menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan potensi penurunan daya beli masyarakat di dalam negeri.
Dengan memberikan kombinasi bantuan langsung dan stimulus fiskal, diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga di tengah situasi yang dinamis.
Selain itu, langkah ini juga dianggap strategis karena menyasar sektor-sektor yang paling terdampak dan kelompok masyarakat yang paling rentan.
Bantuan pangan, subsidi transportasi, listrik, serta dukungan terhadap pekerja adalah elemen-elemen penting untuk menstabilkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di akar rumput.