
“Insyaallah udah dapet 1.400 loker buat tanggal 27 Mei nanti. Kita bisa jalan untuk 9 perusahaan lagi berarti kita diangka 25 perusahaan lah kita,” ungkap Asep.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini angka pengangguran di Kabupaten Bekasi mencapai 8,81 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional (4 persen) dan provinsi (6 persen).
Targetnya adalah menekan angka pengangguran menjadi 3 persen dalam lima tahun ke depan.
Meski begitu, Asep tak menutup mata terhadap praktik-praktik nakal dalam rekrutmen.
BACA JUGA:Rekrutmen Petugas Haji 2025 Sudah Selesai pada Desember 2024, Waspada Loker Hoaks
BACA JUGA:Info Loker! 3 Posisi di Rekrutmen Bank BRI Terbaru 2024: Ini Link, Syarat dan Cara Daftarnya
Ia mengungkapkan bahwa akan dilakukan verifikasi melalui ijazah dan KTP untuk memastikan warga lokal benar-benar diprioritaskan.
“Masyarakat lokal itu mempunyai KTP. Tapi kalau kita lihat, ada juga permainan. Ke depannya Insya Allah Bupati akan melihat ijazah. Kita lihat, oh KTP Bekasi, oh dia lulusannya SMA Sukatani. Nanti juga kita udah bilangin dinas untuk diverifikasi lagi,” tegasnya.
Fenomena job fair ini menyadarkan banyak pihak bahwa krisis lapangan kerja masih menjadi masalah nyata di Indonesia.
Pemerintah diharapkan lebih peka dan inovatif dalam menyikapi bonus demografi agar tidak menjadi bumerang di masa depan.