BACAKORAN.CO - Bagi Anda yang sudah berkeluarga, kapan saat Anda butuh bidan? Pasti jawabannya sama, yakni saat sang istri menghadapi lahiran. Tahukah Anda bahwa peran bidan tidak hanya mendampingi saat proses lahiran saja. Banyak peran bidan yang masih belum dioptimalkan. Menurut Dr.dr. Lia Gardenia Partakusuma selaku Direktur Medis Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang merupakan Holding Rumah Sakit BUMN, optimalisasi peran bidan sebagai upaya untuk menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia. Mengingat, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa angka kematian ibu hasil long form SP2020 menurut provinsi, 2020 tercatat 189 kasus per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan untuk kematian bayi, hasil long bform SP2020 menurut provinsi atau kabupaten atau kota, 2020 tercatat 16,85 bayi per 1.000 kelahiran hidup. "Jadi optimalisasi peran bisan sebagai mitra pendampimng ibu maupun calon ibu untuk penguatan pelayanan kebidanan secara berkesinambungan serta sebagai kontribusi mendukung pemerintah dalam mengurangi AKI dan AKB di Indonesia," jelasnya. Siti Khuzaimah, bidan yang sudah 21 tahun bertugas di RS Pusat Pertamina mengatakan, peran bidan tidak hanya mamapu membantu wanita saat melahirkan. Lebih dari itu juga melakukan pendampingan kepada wanita selama siklus reproduksi kehidupan seorang perempuan. "Bidan dapat meningkatkan peran dengan memberikan edukasi reproduksi wanita sejak remaja," jelasnya. "Bidan juga harus mampu memberiokan edukasi kepada perempuan saat prakonsepsi sebagai persiapan kehamilan agar wanita Indonesia mampu mempersiapkan fisik dan jiwa untuk kehamilan," lanjutnya. Aukhalia Ayuliningtyas yang sudah berprofesi sebagai bidan selama 13 tahun menambahkan, pengalaman berharga didapat saat mendampingi ibu mau melahirkan di masa covid-19. Saat itu, sang ibu tidak didampingi suami dan keluarga karena positif covid.(*)
Kategori :