BACAKORAN.CO – Permainan Roleplay akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak orang khususnya para orang tua dan warganet.
Pasalnya game ini membuat kecanduan anak-anak balita. seperti pada artikel yang telah terbit berjudul Orangtua Wajib Tahu, Ternyata Inilah Penyebab Kecanduan Main Roleplay. Menjelaskan tentang penyebab kecanduan permainan satu ini, dan tengah ramai di tiktok. Hal tersebut pertama kali terjadi saat sebuah akun TikTok mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah yang meemarahi anaknya karena ketahuan bermain roleplay. Menurut beberapa sumber, permainan roleplay yang dilakukan oleh anak tersebut ternyata sudah melewati batas dan tidak pantas untuk usianya.Game Roleplay
Hal tersebut karena ia bermain roleplay dengan orang yang tidak ia kenali. Bahkan dalam permainan tersebut si anak telah memiliki ‘anak’ yang perannya di mainkan oleh pemain lain. Baca juga : Viral di Tiktok Permainan Roleplay, Oh Begini Cara Mainnya Lalu, bagaimana tanggapan Psikiater terkait fenomena ini?Bahaya Permainan Roleplay Bagi Anak-Anak yang Harus Diketahui--
Menurut dr Lahargo Kembaren, SpKj, terdapat beberapa pemicu yang menjadi penyebab anak ingin bermain roleplay di media sosial dengan orang yang tidak dikenal. Salah satu pemicunya adalah kurangnya perlakuan yang baik yang tudak ia terima di kehidupan nyata. “Dia sampai mengambil opsi memainkan roleplay di aplikasi medsos karena dia sebenarnya tidak mendapatkan apa yang dia butuhkan di kehidupan nyata, seperti anak ini butuh komunikasi, kehangatan, apresiasi, butuh reward atau penghargaan dalam hidupnya. Akhirnya dia mencarinya di tempat lain,” katanya. Baca juga : Putri Ariani, Dari Penyanyi Opening Asian Games, Kini Jadi Bintang di American Got Talent Tak hanya itu, ia juga menjelaskan hal tersebut dapat menjadi pemicu adanya indikasi yang menbuat sang anak tidak bisa berhenti bermain roleplay. “Ketika dia bermain roleplay, ada kenyaman, ‘ternyata senang ya aku jadi peran ini’. Itu di otaknya akan keluar hormon dopamine yang membuat kenyamanan bagi dia. Dia akan merasa tenang dan nyaman sesaat, tapi ketika sudah menurun dia tidak punya cara lain laigi untik mendapatkan ketenangan itu selain melakukan hal yang sama, sehingga terjadilah pola perilaku yang berulang-ulang,” tambahnya. dr Lahargo juga menegaskan pentingnya peran orang tua untuk memberikan pendampingan pada anak. Hal tersebut bertujuan agar sang anak tidak mencari kenyamanan yang tidak pantas.
Kategori :