MOHON MAAF! ANOC World Beach Games Bali 2023 Batal

Rabu 05 Jul 2023 - 12:42 WIB
Reporter : kumaidi sumeks
Editor : kumaidi sumeks

BACAKORAN.CO - Indonesia kembali gagal menjadi tuan rumah ajang internasional. Setelah Piala Dunia U-20, kini giliran batal selemnggarakan  2nd ANOC World Beach Games Bali 2023. Rencananya, ajang multieven pantai level internasional ini berlangsung pada 5-12 Agustus 2023. Bali sebagai penyelenggara. Sebulan sebelum pelaksanaan atau tepatnya hari ini ada putusan pembatalan. Kenapa? Indonesia tidak memiliki waktu cukup untuk memenuhi kewajiban sebagai tuan rumah. Akibat keterbatasan waktu dalam proses administrasi birokrasi, komitmen fee sebagai tuan rumah tidak bisa membayarkannya sesuai jadwal. "Dengan berat hati, kami terpaksa mengumumkan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 tidak dapat terlaksana. Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada ANOC serta para Federasi Internasional, atlet dan segenap NOC yang sudah berjuang sejak proses kualifikasi,” terang Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. Di saat yang sama, Ketum Okto juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras selama masa persiapan. Okto, sapaan Raja Sapta, menerangkan bahwa Pemerintah Indonesia sejatinya telah menyetujui pembiayaan 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023. Hanya saja, sistem mekanisme birokrasi anggaran sulit mengingat sempitnya waktu yang tersisa. Situasi menjadi kian sulit karena beberapa sponsor 2nd ANOC World Beach Games Bali 2023 pun menyatakan mundur. Sejak memastikan diri sebagai tuan rumah 2nd ANOC World Beach Games bali 2023, NOC Indonesia telah berupaya maksimal agar penyelenggaraan pesta olahraga pantai terbesar di dunia ini dapat terlaksana dengan sukses. Mulai dari menyelenggarakan technical meeting dengan Federasi Internasional, Chef de Mission Seminar, dan kegiatan lainnya. Semua kegiatan tersebut dibiayai secara mandiri oleh KOI. “Kami hanya pelaksana, tetapi tepat hari ini, waktu yang kita miliki hanya 30 hari dan proses anggaran masih panjang. Pil pahit ini terpaksa kami telan karena dengan keterbatasan waktu, kami melihat sulit mempersiapkan multievent kelas dunia," jelasnya. "Kami melihat minimnya waktu di tengah mekanisme penggunaan anggaran menjadi sangat berisiko dalam membuat multievent kelas dunia. Sementara Indonesia telah menjadi tuan rumah yang luar biasa dengan menggelar Asian Games dan Asian Para Games. Ketika lebih banyak mudarat daripada manfaat maka yang harus dilakukan adalah menjaga marwah Indonesia,” ujar Okto. KOI, kata Okto, tetap akan terus menjalin komunikasi intensif dengan ANOC dan stakeholder olahraga internasional terkait. Termasuk mengoptimalkan diplomasi dan negosiasi terkait adanya konsekuensi terkait adanya keputusan ini, termasuk adanya konsekuensi. “Tentu ada konsekuensi. Kami masih berkomunikasi. Yang jelas, NOC Indonesia akan terus bekerja dan saat ini kami telah menggagendakan kegiatan yang bisa mendapatkan eksposure untuk olahraga indonesia,” ungkat Okto.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait