BACAKORAN.CO - Pelatih Timnas Indonesia U17 Nova Arianto siapkan skenario untuk akomodir dua pemain diaspora ke dalam Timnas Indonesia. Jasa mereka dipersiapkan untuk perjuangan menuju Piala Dunia U17 tahun berikutnya.
Skenario itu memungkinkan karena pemain tersebut masih muda. Baru berusia 15 tahun karena kelahiran 2010.
Kedua pemain yang dimaksud Nova Arianto adalah Nicholas Mjosund dan Noha Pohan Simangunsong.
Mjosund merupakan pemain berposisikan striker dan memiliki darah Indonesia dari jalur ibunya yang asal Solo, Jawa Tengah. Pemain kelahiran 13 Januari 2010 itu kini bermain untuk klub Liga Norwegia, Rosenborg U15.
Musim ini, dia sudah bermain empat pertandingan dengan sumbangan lima gol dan satu asis. Mjosund telah pernah gabung pelatnas Timnas Indonesia U17 saat TC di Bali.
BACA JUGA:Ditunggu Lawan di Piala Dunia U17, Begini Kata Titisan STY
Kemudian Noha merupakan pemain gelandang serba bisa. Dia bisa memainkan tugas sebagai gelandang serang maupun bertahan.
Saat ini, Noha bermain untuk NAC Breda U15 di Liga Belanda. Pemain kelahiran 2010 itu memiliki blasteran Batak dan Finlandia. Dia memiliki darah Indonesia dari sang ayah.
Sayangnya, mimpi mereka bermain untuk Indonesia di Piaal Dunia U17 2025, gugur. Keduanya ditinggal Coach Nova Arianto saat tim bertolak ke Qatar untuk bersaing di Grup H Piala Dunia U17 2025.
Timnas Indonesia U17 siap tempur hadapi Piala Dunia U17 2025-pssi-
Nova menjelaskan bahwa sejak di awal persiapan Timnas Indonesia U17 memberikan peluang yang sama kepada semua pemain, termasuk pemain diaspora. Mereka dilihat kemampuannya dalam training center.
"Di awal persiapan, kami panggil pemain diaspora. Saat persiapan di Bali. Selagi kami mencoba, memfasilitasi dan akomodir semua pemain sepak bola yang memiliki darah Indonesia," jelas Coach Nova.
BACA JUGA:Tok! Ini Daftar 21 pemain Untuk Piala Dunia U17 2025 Qatar
"Namun di perjalanan, tidak bisa naturalisasi. Nicholas masuk skema permainan tapi karena kesibukan di klub dan sekolah, dan saya memahami itu. Sekolah yang utama. Karena jadwal Nicholas, bisa gabung 2-3 hari di Qatar sehingga chemistry gak terjadi," lanjutnya.
Kata Coach Nova, pemain yang sudah ada memiliki chemistry baik. Jika ada pemain yang memiliki chemistry kurang bik dikhawatirkan menjadi masalah di kemudian hari dalam permainan tim.