Gadis Bhutan Bisa Poliandri, Bukan Hal Tabu Sekamar Dengan 2 Suami BACAKORAN.CO - Ada hal menarik di suku Bhutan. Khususnya bagi kaum wanita di sana. Ya, kaum hawa di daerah ini diperbolehkan melakukan poliandri alias bisa bersuami lebih dari satu. Kebiasaan suku gadis Bhutan yang memperbolehkan wanita menikahi lebih dari satu pria, sudah menjadi tradisi turun menurun. Bahkan, hal biasa jika kaum hawa di Bhutan satu kamar dengan dua suami yang berbeda.
Tradisi Menarik Lainnya
Tradisi berburu gadis di Negara Bhutan sudah menjadi tradisi disana, benarkah demikian? Yuk simak selengkapnya artikel ini. Mungkin kalau di Indonesia berburu gadis adalah mencari masa mencari pacar. Namun tidak dengan tradisi yang terjadi di Negara Bhutan. Mereka benar-benar seperti 'berburu gadis' bahkan parahnya terjadi dugaan sampai tahap pemerkosaan. Benerkah hal ini terjadi, simak terus artikel ini yuk. Baca Juga : Tradisi Unik Suku Aghori di India Tak Pernah Potong Rambut Bisa Sampai 10 Meter, Benarkah? Tradisi cukup unik dan aneh di lakukan oleh sekelompok warga di Negara Bhutan.Tradisi Unik Negara Bhutan
Sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan di kenal dengan sebutan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Tiongkok. Dimana mereka memiliki tradisi berburu malam atau menyelinap masuk ke kamar perempuan atau gadis yang di namakan dengan Tradisi Bomena. Di rangkum dari berbagai sumber, tradisi tersebut juga di namakan dengan 'Night Crawling' yang berarti berburu anak perempuan. baca juga : MENGAGETKAN, Demi Hindari Roh Jahat Suku Brokpa Melakukan Tradisi Bertukar Istri Dalam tradisi Bomena ini, biasanya pria-pria muda bahkan tua secara diam-diam masuk ke rumah orang untuk menyusup ke kamar anak gadis. Sudah pasti dari tradisi berburu malam ini mempunyai tujuan untuk melakukan hubungan terlarang. Namun dalam tradisi ini, walau seorang pemuda berhasil menyelinap ke kamar seorang gadis. Namun gadis yang di datangi tersebut berhak untuk memutuskan apakah dia mau menerimanya atau tidak. Kebiasaan ini, juga di praktikkan pada zaman kuno, oleh orang-orang di beberapa daerah pedesaan Jepang dan Bhutan,. Negara di Himalaya Timur yang di pisahkan oleh China dan India. baca juga : MENGAGUMKAN Suku Berekor Asal Kalimantan Paling Dicari Karena Anatomi Tubuh yang Unik Jika anak gadis setuju dengan sang pemuda untuk berhubungan badan maka itu bisa mengarah pada pernikahan. Tetapi jika dia menolaknya dia akan di usir dari rumah oleh keluarganya.Tradisi dalam menemukan pasangan
Hal ini merupakan tradisi dimana orang-orang muda menemukan pasangan mereka dan menikah. Idealnya proses ini berpuncak pada pagi hari ketika anak laki-laki di temukan di tempat tidur anak perempuan mereka. Sayangnya tradisi Bomena tak luput dari kasus-kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan. baca juga : Suku Titisan Dewa, Yuk Mengenal Suku Asmat Papua yang Berpakaian Sederhana Tapi Ahli Dalam Mengukir Yang menyebabkan beberapa ayah dari gadis di Bhutan menyimpan tongkat kayu untuk melindungi putri mereka dari lelaki hidung belang. Tradisi Bomena juga berdampak pada tingginya tingkat kehamilan remaja perempuan. Serta meluasnya penyakit menular seksual termasuk kelahiran anak di luar nikah. Kebiasaan tersebut mungkin masih di praktikkan di beberapa desa di Bhutan. Namun, berkat modernisasi, tradisi aneh ini perlahan juga mulai di tinggalkan. Sebagai gambaran, untuk bisa menyelinap ke dalam kamar si gadis bukan hal yang mudah. Sebagian besar rumah-rumah tradisional di Bhutan terdiri dari 2 atau 3 bangunan bertingkat. Di mana kamar paling atas yang di gunakan sebagai tempat tidur para gadis. Rumah-rumah itu juga di jaga anjing-anjing ganas. baca juga : Punya Mantra Sihir Suku Ini Di juluki Paling Terseram dan Menakutkan Hujani Musuh Pakai Hujan Panah dan batu Agar bisa masuk ke dalam kamar, si pria membutuhkan berbagai alat untuk membuka kait pintu kayu. Jika tak bisa lewat pintu, mereka harus berusaha menemukan jalan melalui jendela atau dari atap loteng.* Artikel ini telah dipublish di : http://radarmukomoko.diswayid
Kategori :