Melawan El Nino, Mentan SYL Siapkan Benih Tahan Kekeringan
BACAKORAN.CO - Kementrian Pertanian (Kementan) berpacu dengan waktu berperang melawan dampak El Nino. Beberapa upaya telah tersusun agar stok pangan tetap terjaga dan aman. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, upaya Kementan dalam mengantisipasi dan adaptasi dampak El-Nino adalah melakukan identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan. Kemudian mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Selanjutnya, percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Kemudian peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi. "Kami melawan El Nino ini juga dengan penyediaan benih tahan kekeringan dan hama penyakit. Kemudian program 1.000 hektar adaptasi iklim, pengembangan pupuk organik, dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian. Tidak lupa juga penyiapan lumbung pangan sampai level desa," terang Mentan SYL. Nah, dalam rangka kunjungan ke daerah-daerah, Mentan SYL selalu menekankan untuk saling bergandengan tangan. Kemudian memacu pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ekstrim kekeringan (El Nino). Tujuannya, agar tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan. Salah satu daerah yang mendapat perhatian Mentan SYL adalah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Ini karena Kalimantan Selatan merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Untuk itu perlu pengawalan dan dorongan menerapkan berbagai program terobosan yang operasional. "Atas nama pemerintah dan perintah Bapak Presiden untuk meminta tolong sama-sama menghadapi tantangan terhadap ancaman global yakni perubahan iklim ekstrim, krisis ekonomi dunia dan dampak covid 19 yang belum pulih. Kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi," ujar Mentan SYL. "Provinsi Kalsel adalah salah satu daerah penopang pangan nasional, selain 6 daerah lainya. Saya minta Kalsel menyiapkan lahan untuk hadapi El Nino ini 100 ribu hektar, kita booster untuk menghasilkan pangan,' tukasnya. Gubernur Kalsel Sabirin Noor mengapresiasi upaya Kementan dalam mendorong pemerintah Provinsi Kalsel dan petani dalam mengantisipasi dampak El Nino. Meskipun berdasarkan BMKG Kalsel bahwa curah hujan di Kalsel pada bulan Agustus sampai Oktober 2023 pada kategori rendah dan diklasifikasikan ke dalam El Nino rendah sampai sedang. Namun perlu ada upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian. "Mudah- mudahan, dengan adanya pertemuan koordinasi ini, memajukan pertanian di Kalimantan Selatan ke tingkat yang lebih baik lagi, sehingga berhasil menjadi penyangga pangan ibu kota Negara serta menjadi lumbung pangan nasional. Antisipasi El Nino mulai sekarang siap tangguh lawan bencana," tegasnya.(*)
Kategori :