BACAKORAN.CO - Dewi fortuna belum menaungu Aji Santoso usai pindah ke Persikabo 1973. Di klub barunya itu, dia juga kesulitan mempersembahkan kemenangan. Dua kali memimpin pertandingan, dua kekalahan juga dikemas. Takluk kepada Madura United 0-3 dan menyerah 0-1 kepada tim penghuni zona degradasi Arema FC. Dua kekalahan itu semakin memperpanjang krisis kemenangan di tubuh Persikabo 1973. Dengan dua kekalahan itu, Persikabo mengalami empat kekalahan beruntun setelah sebelumnya atas Borneo FC 3-2 dan menyerah kepada PSS 2-3. Situasi ini membuat posisi Persikabo 1973 di papan klasemen terus melorot. Kini Persikabo berada di peringkat 16 dengan koleksi 10 poin. Jika tidak segera berbenah dan bangkit, bisa bahaya buat Persikabo. Sebab, peringkat 16 adalah posisi zona merah dengan potensi besar terdegradasi ke Liga 2 jika tidak kembali ke jalur kemenangan. "Kami belum bisa memberikan tiga poin, tapi kami harus bangkit dan menatap pertandingan berikutnya," ungkap bomber Persikabo Yandi Sofyan. Pelatih Aji Santoso mengatakan, kekalahan terakhir yang diterima dari Arema FC bukan karena penampilan anak asuhnya jelek. Kekalahan didapat karena pemain tidak bisa maksimalkan peluang menjadi gol. "Pemain tampil cukup bagus, babak pertama aliran bola begitu dinamis, hanya saja kami tidak bisa menyelesaikan peluang. Kami ada peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol tapi tidak bisa jadi gol," ujar eks pelatih Persebaya Surabaya ini. Persikabo harus kehilangan poin kandang karena kesalahan pemain. "Permainan bagus, kami kembali lagi dihukum oleh kesalahan pemain kami sendiri, tentunya ini akan menjadi evaluasi," terang Aji Santoso. Rentetan hasil minor ini mengingatkan rapor Aji Santoso saat di Persebaya. Kala itu, dia gagal berikan kemenangan di lima laga setelah sukses membuka musim ini dengan kemenangan 2-3 atas Persis Solo. Hasil minor itu memaksa Aji menanggalkan posisinya di pelatih kepala Persebaya. Posisinya kemudian digantikan Uston Nawawi.(*)
Kategori :