BACAKORAN.CO - Timnas Indonesia sukses menjaga superioritasnya atas Turkmenistan saat main sebagai tuan rumah. Semalam (8/9), Pasukan Garuda menghajar Turmenistan dengan sko 2-0 (1-0) saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dengan balutan laga FIFA Matchday. Sebelumnya, dengan status tuan rumah Indonesia dua kali menggasak mereka pada 2004 dan 2011. Kedua laga home itu berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta Pusat. Kemenangan pada 2004 tercipta pada 17 November 2004 dengan skor 3-1. Duel itu bertajuk Kualifikasi Piala Dunia 2006 Zona Asia. Kemudian pada 28 Juli 2011, Indonesia menangi pertandingan melawan Turkmenistan dengan skor 4-3. Pertandingan itu bertajuk Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2014. Kemenangan 2-0 atas Turkmenistan di GBT semalam menegaskan hegemoni Indonesia atas tamunya saat menjadi tuan rumah. Dua gol itu berasal dari tendangan Dendy Sulistyawan (19') dan Egy Maulana Vikry (90+1'). Sekalipun, kemenangan yang direbut tidak mudah. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong sampai harus mengubah tiga pola permainan untuk bisa mengamankan tiga angka dari laga ini. Di awal pertadingan arsitek yang karib disapa STY itu menerapkan pola 3-52. Tiga pemain bertahan dipasang Jordi Amat diapit Sandy Walsh dan Dewangga. Kemudian usai mencetak satu gol permainan berubah menggunakan pola 4-5-1. Pola ini memberikan keleluasaan dalam melakukan penyerangan. Kemudian menjelang bubaran, STY melakukan eksperimen dengan menerapkan pola 3-4-3. Dengan masuknya Stefano Lilipaly membuat penyerangan datang lebih bergelombang. "Dari hasil itu kami akhirnya menang. Ada beberapa pemain inti yang harus berada di U-23, jadi pemain saat ini belum lengkap. Apresiasi kepada pemain yang telah bermain baik dan mampu meraih kemenangan malam ini, " ujar STY. STY juga memberikan kredit poin khusus kepada kiper Nadeo Argawinata. Meski kerap melakukan kesalahan, dia juga melakukan banyak penyelamatan. "Nadeo bermain bagus, dia cukup banyak melakukan save, meskipun melakukan beberapa kesalahan tapi hal itu ditutup dengan penyelamatan yang bagus," ujarnya. STY juga memberikan ultimatum kepada anak asuhnya. Mereka harus bisa menjaga kualitas bermain saat gabung klub jika ingin langganan masuk timnas. "Semua pemain yang kami panggil, merupakan pemain yang bermain bagus di klub asalnya, termasuk Nadeo dan Egy, namun jika ada yang bermain tidak baik di klubnya saya tidak akan panggil lagi," terangnya. Sementara itu, salah satu pencetak gol dalam pertandingan melawan Turkmenistan yakni Dendy Sulistyawan mengatakan dalam laga tersebut semua pemain telah bekerja keras karena telah menjalani persiapan yang baik. "Dalam permainan ini semua pemain bermain cukup bagus karena telah bekerja keras semua," katanya. (*)
Kategori :