Awas! Ini Dampak Buruk Jika Anda Terlalu Sering Marah ke Anak
Reporter: Hendra Agustian
|
Editor: Hendra Agustian
|
Sabtu , 28 Jan 2023 - 19:48
PALEMBANG, KORANSUMEKS.COM – Orang tua yang memiliki anak-anak usia Balita dan Remaja, dalam tumbuh kembang anak dan pembentukan karakter dilarang untuk sering marah apalagi sampai membentak anak.
Devi Delia, M. Psi., Psikolog anak
RS Charitas Palembang mengatakan, saat anak sering dimarahi karena kekeliruan yang ia lakukan (misalnya saat membuat kesalahan dalam mengerjakan tugas sekolah), maka keyakinan dalam dirinya pun dapat terhambat.
“Anak dapat menjadi tidak percaya diri karena merasa selalu gagal dan tidak mampu memenuhi ekspektasi ortunya,”jelasnya
Katanya, anak belajar dengan me-modelling perilaku orangtuanya. Terlalu sering memarahi anak dapat membentuk perilaku agresif dalam diri anak.
Baca Juga : Selain Jadi Otak Perampokan, Mantan Walikota Blitar Juga Pernah Terlibat Kasus Suap
Baca Juga : Hendak Mencopet, Wanita Paruh Baya Ditelanjangi Warga dan Diarak Tanpa Baju
Adapun, anak jadi belajar menghadapi situasi yang tidak diinginkan dengan amarah.
“Saat orangtua sering memarahi anak, dengan dasar atau alasan untuk mendisiplinkan anak, maka anak melakukan sesuatu (mengikuti perintah yang ada) lebih karena dilandasi rasa takut, bukan karena memahami mengapa ia harus melakukan hal tersebut. misalnya lari-lari terus dimarahi,”tandasnya. (nni)
Awas! Ini Dampak Buruk Jika Anda Terlalu Sering Marah ke Anak
Hendra Agustian
Hendra Agustian
palembang, koransumeks.com – orang tua yang memiliki anak-anak usia balita dan remaja, dalam tumbuh kembang anak dan pembentukan karakter dilarang untuk sering marah apalagi sampai membentak anak.
devi delia, m. psi., psikolog anak mengatakan, saat anak sering dimarahi karena kekeliruan yang ia lakukan (misalnya saat membuat kesalahan dalam mengerjakan tugas sekolah), maka keyakinan dalam dirinya pun dapat terhambat.
“anak dapat menjadi tidak percaya diri karena merasa selalu gagal dan tidak mampu memenuhi ekspektasi ortunya,”jelasnya
katanya, anak belajar dengan me-modelling perilaku orangtuanya. terlalu sering memarahi anak dapat membentuk perilaku agresif dalam diri anak.
baca juga :
baca juga :
adapun, anak jadi belajar menghadapi situasi yang tidak diinginkan dengan amarah.
“saat orangtua sering memarahi anak, dengan dasar atau alasan untuk mendisiplinkan anak, maka anak melakukan sesuatu (mengikuti perintah yang ada) lebih karena dilandasi rasa takut, bukan karena memahami mengapa ia harus melakukan hal tersebut. misalnya lari-lari terus dimarahi,”tandasnya. (nni)
- Tag
-
- Share
-