Tewas Usai Ditangkap karena Tuduhan Curi Kambing, Keluarga Sebut Kondisi Firullazi Tak Wajar

Baca Sumatera Ekspres Disini

Betis Banyak Lubang, Badan Banyak Bekas Sundutan Rokok OGAN ILIR, KORANSUMEKS.COM – Firullazi (42)  sudah tak bernyawa.  Warga Perumahan Takeda Indralaya Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir itu dipulangkan setelah sehari sebelumnya ditangkap polisi di rumahnya atas tuduhan pencurian kambing. Kedatangan Firullazi membuat sang istri tak kuasa membendung tangis. Dia histeris saat mengetahui kondisinya saat membuka kantong jenazah suaminya. Setelah diperiksa pihak keluarga, disekujur tubuh nya banyak terdapat luka memar, baik di muka dan badan serta kedua kaki remuk yang diduga akibat dihantam benda tumpul. Diantaranya kedua kaki patah, kepala bagian kanan memar, hidung patah, wajah lebam, bibir pecah, kuping keluar darah, sekujur badan banyak bekas sundutan api rokok, kedua pergelangan kaki patah, betis banyak lubang seperti tembakan pistol, paha kiri kanan biru memar. Pihak keluarga menilai, meninggalnya Firullazi sangat tak wajar. Iriani, istri Firullazi mengaku suaminya itu ditangkap pada Kamis 26 Januari 2023 lalu. “Sudah solat Magrib suami saya ditangkap dan polisi tidak ada surat penangkapan,” kata dia, Sabtu 28 Januari 2023. Baca juga :  Selain Jadi Otak Perampokan, Mantan Walikota Blitar Juga Pernah Terlibat Kasus Suap Baca juga : Hoax Culik Anak, Harus Tetap Waspada “Menjelang malam tersebut, puluhan polisi mendobrak pintu rumah dan menyebar ke seluruh kediamannya,” lanjut dia. Bahkan anaknya yang sedang mandi juga di dobrak pintunya. Namun Firullazi tidak ada dirumah, namun sedang sholat di mushola samping rumah. Iriani mengatakan polisi mengobrak abrik rumah mencari senjata api namun tidak ada hanya mengambil pisau 3 di dapur dan 1 golok karatan di bawah kasur. “Suaminya saya kata polisinya maling kambing di Lampung,” ucap Iriani. Sebelumnya, pihak keluarga berencana menuju Lampung untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka tersebut. Namun Firullazi lebih dulu tiba di rumahnya sekitar pukul 23.00 WIB 27 Januari 2023.dalam keadaan tak bernyawa. Diantar oleh dua orang supir ambulan tanpa ada surat keterangan penyebab kematian dari RS ataupun surat visum. “Suami saya baik baik saja saat ditangkap, banyak saksinya,” ungkapnya. Pihak keluarga saat ini masih berdiskusi untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Firullazi. Sekitar 20 anggota polres OI pukul 03.00 subuh melakukan pemeriksaan korban di rumah duka. Serta berencana keluarga ingin melapor ke Polda Sumatera Selatan, Polda Lampung hingga Mabes Polri. “Tapi kan ini harus visum dulu baru bisa jadi dasar laporan.  Sedangkan jenazah suami saya kasihan, harus segera dimakamkan,” kata Iriani. Sekitar jam 12.00 WIB, jenazah Firullazi dimakamkan di TPU Tanjung Raja. Menurut keponakan korban, Uli (20) mengatakan pertama datang tiga motor anggota kepolisian mengarah ke mushola. Tidak sampai lima menit langsung ada empat mobil yang datang langsung mendobrak pintu rumah dan anggota mereka langsung menyebar kebelakang dan samping rumah. Baca juga : Bukan karena Janda atau Kembang Desa, Ini Alasan Suami Bisa Selingkuh Baca juga : Drop Lagi, Rusuk Patah, Tak Bisa Jalan “Mungkin ada sekitar 40 anggota polisi yang datang. Saat penangkapan itu sedang abis sholat maghrib di mushola di sebelah rumah. Kan abis puasa rajab, jadi minum dulu mecahkan baru sholat. Sempat ada salah tangkap, terus mereka tangkap om kami, idak melakukan perlawanan. Abis sholat langsung di tangkap,” katanya. “Dikatoi polisi itu ke sepupu aku (anak korban) tau dak papa kamu gaweannyo apo, Papa kautu maling, tembak mati tulah. Katik tata kerama nya, bukan om aku itu pembunuh. Yakin soalnya om aku idak pernah megang yang cak cak itu. Kenapa om kami yang belum sempat diadili harus langsung di bunuh duluan,” jelasnya disaksikan seluruh warga. Pihak keluarga juga sudah ke polres, mengatakan bahwa hal ini bukan wilayah wewenang polisi Ogan Ilir. “kami nak minta surat dan bantuan, kan polres itu mengayomi, ini tidak ada disuruh minta surat keterangan di Lampung. Kami rasanya putus asa dan kami pulang,” katanya. Kini, pihak keluarga masih bermusyawarah dan menunggu kabar setelah paginya melapor ke Polda Sumsel. “Kami juga masih nak minta surat keterangan dari Polda Lampung,” tukasnya. Menurut keponakannya, Firullazi sehari-hari membantu istrinya berjualan jilbab di kios pasar Indralaya. “Beberapa minggu ini (Firullazi) ada dirumah di Indralaya, jual pakaian, jilbab. Bantu istrinya di pasar kadang dirumah,” jelasnya. Sedangkan kejadian pencurian kambing tersebut berlangsung pada Jumat 20 januari lalu. Sementara kakak kandung korban, Faturrahman menyampaikan, pihaknya sudah ke polsek untuk melapor minta surat keterangan visum kerumah sakit. “Kalau tidak ada surat tersebut kita tidak bisa visum kerumah sakit dan polsek layo tidak mau mengeluarkan surat tersebut karna bukan wewenang dia malah nyuruh kelampung maka dikasihlah surat untuk menemui Polres Kota Bumi Lampung Utara AKP Eko R (Kasat Reskrim Polres Kota Bumi) dan Jatanras Polda Lampung,” katanya. Baca juga : Pedofil, Koleksi 22 Video Siswi SD Baca juga : Tulang Rusuk Sampai Patah, Siswi SMA Kena Bully Anak SMP dan Kakak Kelas Dia mengatakan, pihaknya hanya ingin rasa kemanusiaan bukan keadilan. “Karna tidak manusiawi ini hak azazi manusia pak dan soal mati itu biasa kita manusia pasti akan mati tapi melihat kondisi jenasah adik saya ini meninggal dengan tidak wajar saya selalu kakak bukan menyesali kematiannya pak,” tegasnya. Kepala Desa Muara Penimbung Ilir, Novriadi mengungkapkan, saat ini pihak keluarga maupun Pemerintah Desa belum mengetahui kasus apa yang menyebabkan Firullazi ditangkap. Karena, pada saat penangkapan Polisi tidak menunjukkan surat perintah penangkapan serta Polisi darimana juga tak ada kejelasan sama sekali. “Demikian pula penyebab kematian warga kami ini juga tidak tahu, karena tidak ada selembar kertaspun yang diterima pihak keluarga dari rumah sakit,” tukasnya.

Baca Berita Selengkapnya

Tewas Usai Ditangkap karena Tuduhan Curi Kambing, Keluarga Sebut Kondisi Firullazi Tak Wajar

Hendra Agustian

Hendra Agustian


betis banyak lubang, badan banyak bekas sundutan rokok ogan ilir, koransumeks.com – firullazi (42)  sudah tak bernyawa.  warga perumahan takeda indralaya kecamatan indralaya kabupaten ogan ilir itu dipulangkan setelah sehari sebelumnya ditangkap  di rumahnya atas tuduhan pencurian kambing. kedatangan firullazi membuat sang istri tak kuasa membendung tangis. dia histeris saat mengetahui kondisinya saat membuka kantong jenazah suaminya. setelah diperiksa pihak keluarga, disekujur tubuh nya banyak terdapat luka memar, baik di muka dan badan serta kedua kaki remuk yang diduga akibat dihantam benda tumpul. diantaranya kedua kaki patah, kepala bagian kanan memar, hidung patah, wajah lebam, bibir pecah, kuping keluar darah, sekujur badan banyak bekas sundutan api rokok, kedua pergelangan kaki patah, betis banyak lubang seperti tembakan pistol, paha kiri kanan biru memar. pihak keluarga menilai, meninggalnya firullazi sangat tak wajar. iriani, istri firullazi mengaku suaminya itu ditangkap pada kamis 26 januari 2023 lalu. “sudah solat magrib suami saya ditangkap dan polisi tidak ada surat penangkapan,” kata dia, sabtu 28 januari 2023. baca juga :   baca juga :  “menjelang malam tersebut, puluhan polisi mendobrak pintu rumah dan menyebar ke seluruh kediamannya,” lanjut dia. bahkan anaknya yang sedang mandi juga di dobrak pintunya. namun firullazi tidak ada dirumah, namun sedang sholat di mushola samping rumah. iriani mengatakan polisi mengobrak abrik rumah mencari senjata api namun tidak ada hanya mengambil pisau 3 di dapur dan 1 golok karatan di bawah kasur. “suaminya saya kata polisinya maling kambing di lampung,” ucap iriani. sebelumnya, pihak keluarga berencana menuju lampung untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka tersebut. namun firullazi lebih dulu tiba di rumahnya sekitar pukul 23.00 wib 27 januari 2023.dalam keadaan tak bernyawa. diantar oleh dua orang supir ambulan tanpa ada surat keterangan penyebab kematian dari rs ataupun surat visum. “suami saya baik baik saja saat ditangkap, banyak saksinya,” ungkapnya. pihak keluarga saat ini masih berdiskusi untuk menuntut keadilan atas meninggalnya firullazi. sekitar 20 anggota polres oi pukul 03.00 subuh melakukan pemeriksaan korban di rumah duka. serta berencana keluarga ingin melapor ke polda sumatera selatan, polda lampung hingga mabes polri. “tapi kan ini harus visum dulu baru bisa jadi dasar laporan.  sedangkan jenazah suami saya kasihan, harus segera dimakamkan,” kata iriani. sekitar jam 12.00 wib, jenazah firullazi dimakamkan di tpu tanjung raja. menurut keponakan korban, uli (20) mengatakan pertama datang tiga motor anggota kepolisian mengarah ke mushola. tidak sampai lima menit langsung ada empat mobil yang datang langsung mendobrak pintu rumah dan anggota mereka langsung menyebar kebelakang dan samping rumah. baca juga :  baca juga :  “mungkin ada sekitar 40 anggota polisi yang datang. saat penangkapan itu sedang abis sholat maghrib di mushola di sebelah rumah. kan abis puasa rajab, jadi minum dulu mecahkan baru sholat. sempat ada salah tangkap, terus mereka tangkap om kami, idak melakukan perlawanan. abis sholat langsung di tangkap,” katanya. “dikatoi polisi itu ke sepupu aku (anak korban) tau dak papa kamu gaweannyo apo, papa kautu maling, tembak mati tulah. katik tata kerama nya, bukan om aku itu pembunuh. yakin soalnya om aku idak pernah megang yang cak cak itu. kenapa om kami yang belum sempat diadili harus langsung di bunuh duluan,” jelasnya disaksikan seluruh warga. pihak keluarga juga sudah ke polres, mengatakan bahwa hal ini bukan wilayah wewenang polisi ogan ilir. “kami nak minta surat dan bantuan, kan polres itu mengayomi, ini tidak ada disuruh minta surat keterangan di lampung. kami rasanya putus asa dan kami pulang,” katanya. kini, pihak keluarga masih bermusyawarah dan menunggu kabar setelah paginya melapor ke polda sumsel. “kami juga masih nak minta surat keterangan dari polda lampung,” tukasnya. menurut keponakannya, firullazi sehari-hari membantu istrinya berjualan jilbab di kios pasar indralaya. “beberapa minggu ini (firullazi) ada dirumah di indralaya, jual pakaian, jilbab. bantu istrinya di pasar kadang dirumah,” jelasnya. sedangkan kejadian pencurian kambing tersebut berlangsung pada jumat 20 januari lalu. sementara kakak kandung korban, faturrahman menyampaikan, pihaknya sudah ke polsek untuk melapor minta surat keterangan visum kerumah sakit. “kalau tidak ada surat tersebut kita tidak bisa visum kerumah sakit dan polsek layo tidak mau mengeluarkan surat tersebut karna bukan wewenang dia malah nyuruh kelampung maka dikasihlah surat untuk menemui polres kota bumi lampung utara akp eko r (kasat reskrim polres kota bumi) dan jatanras polda lampung,” katanya. baca juga :  baca juga :  dia mengatakan, pihaknya hanya ingin rasa kemanusiaan bukan keadilan. “karna tidak manusiawi ini hak azazi manusia pak dan soal mati itu biasa kita manusia pasti akan mati tapi melihat kondisi jenasah adik saya ini meninggal dengan tidak wajar saya selalu kakak bukan menyesali kematiannya pak,” tegasnya. kepala desa muara penimbung ilir, novriadi mengungkapkan, saat ini pihak keluarga maupun pemerintah desa belum mengetahui kasus apa yang menyebabkan firullazi ditangkap. karena, pada saat penangkapan polisi tidak menunjukkan surat perintah penangkapan serta polisi darimana juga tak ada kejelasan sama sekali. “demikian pula penyebab kematian warga kami ini juga tidak tahu, karena tidak ada selembar kertaspun yang diterima pihak keluarga dari rumah sakit,” tukasnya.

Tag
Share