Melonjak Harga Beras, Mendorong Tingginya Inflasi
Editor: yudi sumeks
|
Selasa , 03 Oct 2023 - 08:52
BACAKORAN.CO - Pemerintah menghadapi tantangan serius dalam bentuk kenaikan harga beras yang berdampak besar pada tingkat inflasi.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, pada bulan September 2023, Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,37 persen atau inflasi year on year (yoy) mencapai 2,28 persen.
Bahkan, beras menjadi penyumbang tertinggi terhadap tingkat inflasi yang lebih tinggi dari periode Agustus 2023 yang mengalami deflasi sebesar -0,04 persen.
Wahyu Yulianto menjelaskan bahwa BPS Sumsel memantau sekitar 400 komoditas setiap bulannya, dan 10 komoditas utama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi.
BACA JUGA:‘Operasi Beras’ Berantas Inflasi, Meringankan Ekonomi Rakyat
Kenaikan Harga BBM Ikut Pemicu Inflasi
Komoditas penyumbang inflasi tertinggi secara month to month (mtm) adalah beras. Yang mengalami perubahan harga mencapai 11,96 persen dan memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,488.Diikuti oleh komoditas rokok kretek filter dengan perubahan harga 0,87 persen dan andil 0,016, Lalu komoditas daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,89 persen dan andil 0,016.
Komoditas non-makanan yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah bensin, dengan andil sebesar 0,034," tambah Wahyu.
Penyebab utama kenaikan inflasi yang signifikan adalah terkereknya harga beras dalam satu bulan terakhir.