Kumpul di Belakang Musholla, Campur Lelaki Wanita

Kumpul di Belakang Musholla, Campur Lelaki Wanita

BACAKORAN.CO – Kumpul di belakang musholla, campur lelaki dan wanita, anak punk bikin resah pengelola SPBU Indralaya Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Tak hanya itu, mereka juga terkadang terlihat melakukan perrbuatan tercela.

Diantaranya meminta-minta uang kepada sopir truk, ngelem serta membuat lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh Pengelola SPBU 24.306.26 Indralaya, Mius mengungkapkan sudah sejak beberapa hari terakhir sejumlah anak punk itu  terlihat berumpul dan menginap di SPBU.

BACA JUGA:Setiap Hari Pengemis Anak-anak Mengaku Setor Rp 25 Ribu, Polisi Sebut Pemalakan, Belum Temukan Pidana Ekploita

Mereka seakan menjadikan  SPBU sebagai basecamp. Setelah meminta minta uang kepada sopir, ngamen dan lainnya, mereka akan kumpul kembali ke SPBU. “Kalau bisa kami minta tolong sampaikan ke bapak Bupati. Terkait oknum remaja yang suka ngelem ini.

Bosan kami mengusirnya tapi datang terus,” sebut Mius,  Senin 2 Oktober 2023. Menurutnya anak punk yang mengenakan pakaian serba hitam, dan sebagain tubuhnya peenuh tato itu bukan hanya laki-laki.

Beberapa orang  diantara mereka adalah perempuan dan membaur tanpa ada batasan.

BACA JUGA:Tak Kuat Selalu ‘Makan Debu” Ibu-ibu Ikut Turun ke Jalan

"Biasanya, meraka sering kumpul di belakang mushola SPBU. Tolong pak sampaikan ke pihak terkait, agar menertibkan anak punk ini," ulasnya.

Dia berharap dinas terkait turun tangan untuk membina ana-anak punk itu.

Kumpul di Belakang Musholla, Campur Lelaki Wanita

Doni Sumeks

Doni Sumeks


kumpul di belakang musholla, campur lelaki wanita

bacakoran.co – kumpul di belakang musholla, campur lelaki dan wanita, anak punk bikin resah pengelola spbu indralaya sumatera selatan. tak hanya itu, mereka juga terkadang terlihat melakukan perrbuatan tercela.

diantaranya meminta-minta uang kepada sopir truk, ngelem serta membuat lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh pengelola spbu 24.306.26 indralaya, mius mengungkapkan sudah sejak beberapa hari terakhir sejumlah anak punk itu  terlihat berumpul dan menginap di spbu.

mereka seakan menjadikan  spbu sebagai basecamp. setelah meminta minta uang kepada sopir, ngamen dan lainnya, mereka akan kumpul kembali ke spbu. “kalau bisa kami minta tolong sampaikan ke bapak bupati. terkait oknum remaja yang suka ngelem ini.

bosan kami mengusirnya tapi datang terus,” sebut mius,  senin 2 oktober 2023. menurutnya anak punk yang mengenakan pakaian serba hitam, dan sebagain tubuhnya peenuh tato itu bukan hanya laki-laki.

beberapa orang  diantara mereka adalah perempuan dan membaur tanpa ada batasan.

"biasanya, meraka sering kumpul di belakang mushola spbu. tolong pak sampaikan ke pihak terkait, agar menertibkan anak punk ini," ulasnya.

dia berharap dinas terkait turun tangan untuk membina ana-anak punk itu.

Tag
Share