bacakoran.co

Dampak Kebakaran Lahan dan Kabut Asap di Kabupaten Muratara, Tantangan dan Upaya Penanganan

Penanganan Kebakaran Lahan dan Kabut Asap oleh BPBD dan Kepolisian--

Penantian Air: Tantangan Dalam Pemadaman Api

Sementara itu, Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin mengakui bahwa pihaknya menghadapi kendala signifikan dalam upaya pemadaman api, terutama dalam hal pasokan air.

Tidak jarang, tim BPBD menghadapi situasi yang unik, seperti menemui ikan saat sedang menyedot air dari sumber air setempat untuk pemadaman api. "Pernah terjadi kemarin, ketika kami sedang mengambil air untuk pemadaman api, kami menemukan banyak ikan yang muncul.

Kami memanfaatkan air tersebut untuk pemadaman, sementara ikan-ikan tersebut digunakan sebagai lauk makanan untuk anak-anak di TRC," ungkapnya.

BACA JUGA:Bos Mayapada miliki 88 Triliun, Berbakti Suapi Makan Ibunda

Hotspot dan Kualitas Udara: Data Penting

H Zaenal Arifin juga memberikan informasi penting tentang situasi saat ini. Berdasarkan pantauan hotspot pada Jumat (6/10) sekitar pukul 15.20 WIB melalui aplikasi songket, terdapat 41 hotspot yang tersebar di wilayah Muratara.

Tingkat kualitas udara di wilayah Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, juga mencemaskan. Dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 124 dengan polutan utama PM2.5, serta konsentrasi sebesar 44,8 µm/m³, kondisi udara dianggap berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Kebakaran lahan dan kabut asap masih menjadi ancaman serius bagi Kabupaten Muratara. Diperlukan tindakan cepat dan efisien untuk mengatasi masalah ini.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan dan dampaknya terhadap kesehatan.

BACA JUGA:Viral! Pasutri ini Terlilit Utang Malah Kompak Nggak Mau Bayar, Ngotot Sampai Lempar Batu

Dalam menghadapi tantangan ini, kerjasama antara berbagai pihak, termasuk BPBD, kepolisian, dan masyarakat, sangat penting.

Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan risiko kebakaran lahan dapat berkurang di masa depan dan kualitas udara dapat dipertahankan untuk kebaikan semua warga Kabupaten Muratara.(Zul)

Dampak Kebakaran Lahan dan Kabut Asap di Kabupaten Muratara, Tantangan dan Upaya Penanganan

Zul

Hendra Agustian


lahan yang terbakar dan pasokan air yang terbatas

kabupaten muratara, bacakoran.co - masih terasa hantaman dari dampak kebakaran lahan dan kabut asap bagi masyarakat di kabupaten muratara.

upaya pemadaman api oleh petugas bpbd dan kepolisian menghadapi kesulitan karena pasokan air yang tidak mencukupi di sekitar lokasi kejadian.

sorotan terbaru: kebakaran di areal perkantoran bupati muratara

kebakaran lahan di sekitar areal perkantoran bupati muratara yang baru, yang terletak di kecamatan rupit, kembali menjadi sorotan.

pada kamis (5/10), kapolres muratara akbp koko arianto dan kepala bpbd h zaenal arifin turut berjuang memadamkan api.

"mohon maaf, pada saat kejadian kami tidak sempat menghubungi rekan-rekan jurnalis karena saat itu kami kesulitan mencari pasokan air untuk mengisi water cannon dalmas dan mobil damkar," ujar kapolres muratara.

dia mengakui, petugas harus bolak-balik ke lokasi kejadian dan mengangkut air langsung dari aliran sungai. "karena sumber air di sekitar lokasi telah mengering, tidak ada air yang tersedia, kami harus mengambil air langsung dari sungai," tambah kapolres.

arahan dalam penanganan karhutlah dari polda sumsel

pihak berwenang telah menerima arahan dan peningkatan eskalasi dalam penanganan karhutlah dari polda sumsel.

"bagi mereka yang sengaja membakar lahan, awalnya kami memberikan himbauan, namun tindakan ini telah ditingkatkan menjadi penindakan secara hukum dan berpotensi pada penangkapan dan pemidanaan," tegas kapolres.

pihak berwenang sangat mengimbau seluruh masyarakat di muratara untuk tidak terlibat dalam aksi pembakaran lahan karena akan memiliki dampak yang merugikan masyarakat secara luas, termasuk masalah kabut asap yang mengganggu dan potensi penyebaran kebakaran yang semakin meluas.

penantian air: tantangan dalam pemadaman api

sementara itu, kepala bpbd muratara h zaenal arifin mengakui bahwa pihaknya menghadapi kendala signifikan dalam upaya pemadaman api, terutama dalam hal pasokan air.

tidak jarang, tim bpbd menghadapi situasi yang unik, seperti menemui ikan saat sedang menyedot air dari sumber air setempat untuk pemadaman api. "pernah terjadi kemarin, ketika kami sedang mengambil air untuk pemadaman api, kami menemukan banyak ikan yang muncul.

kami memanfaatkan air tersebut untuk pemadaman, sementara ikan-ikan tersebut digunakan sebagai lauk makanan untuk anak-anak di trc," ungkapnya.

hotspot dan kualitas udara: data penting

h zaenal arifin juga memberikan informasi penting tentang situasi saat ini. berdasarkan pantauan hotspot pada jumat (6/10) sekitar pukul 15.20 wib melalui aplikasi songket, terdapat 41 hotspot yang tersebar di wilayah muratara.

tingkat kualitas udara di wilayah kecamatan rupit, kabupaten muratara, juga mencemaskan. dengan indeks kualitas udara (aqi) mencapai 124 dengan polutan utama pm2.5, serta konsentrasi sebesar 44,8 µm/m³, kondisi udara dianggap berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

kebakaran lahan dan kabut asap masih menjadi ancaman serius bagi kabupaten muratara. diperlukan tindakan cepat dan efisien untuk mengatasi masalah ini.

selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan dan dampaknya terhadap kesehatan.

dalam menghadapi tantangan ini, kerjasama antara berbagai pihak, termasuk bpbd, kepolisian, dan masyarakat, sangat penting.

dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan risiko kebakaran lahan dapat berkurang di masa depan dan kualitas udara dapat dipertahankan untuk kebaikan semua warga kabupaten muratara.(zul)

Tag
Share