Jarak Pandang 1000 Meter Mengancam Penerbangan, Berikut Penjelasan BMKG

Jarak pandang sangat terganggu akibat kabut asap yang disebabkan oleh meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla)--

BACAKORAN.CO - Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sinta Andayani, memberikan peringatan terkait kondisi cuaca yang semakin memburuk di Kota Palembang dan sekitarnya.

Menurutnya, jarak pandang saat ini sangat terganggu akibat kabut asap yang disebabkan oleh meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

Sinta Andayani menjelaskan bahwa pada pukul 03.00-04.00 WIB, jarak pandang hanya mencapai 1000 meter. Kemudian, pada pukul 06.00-07.00 WIB, jarak pandang meningkat sedikit menjadi sekitar 1500 meter.

Namun, baru di atas pukul 09.00 WIB, jarak pandang mulai membaik mencapai 300 meter.

BACA JUGA:Petugas Kebingungan Padamkan Karhutla, Kesulitan Mencari Pasokan Air Mengisi Water Canon

Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

BMKG pun menghimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak perlu, karena kualitas udara saat ini tidak sehat.

Saat ditanya mengenai dampak kabut asap terhadap penerbangan, Sinta Andayani menjelaskan bahwa meskipun jarak pandang saat ini terganggu, namun belum menganggu operasional penerbangan.

BACA JUGA:Bencana Asap! Karhutla Terus Meluas, Hotspot Tembus 2187 Titik

Hal ini dikarenakan batas minimal jarak pandang untuk penerbangan di wilayah tersebut masih berada di sekitar 800 meter.

Meskipun demikian, BMKG tetap mengimbau para pihak terkait untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan kabut asap serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Kondisi kabut asap yang terus meningkat harus menjadi perhatian bersama untuk mencegah dampak yang lebih serius terhadap kesehatan dan lingkungan.

Jarak Pandang 1000 Meter Mengancam Penerbangan, Berikut Penjelasan BMKG

Yudi

Yudi


bacakoran.co - koordinator bidang observasi dan informasi badan meteorologi klimatologi dan geofisika (bmkg) sultan mahmud badaruddin (smb) ii palembang, sinta andayani, memberikan peringatan terkait kondisi cuaca yang semakin memburuk di kota palembang dan sekitarnya.

menurutnya, jarak pandang saat ini sangat terganggu akibat kabut asap yang disebabkan oleh meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

sinta andayani menjelaskan bahwa pada pukul 03.00-04.00 wib, jarak pandang hanya mencapai 1000 meter. kemudian, pada pukul 06.00-07.00 wib, jarak pandang meningkat sedikit menjadi sekitar 1500 meter.

namun, baru di atas pukul 09.00 wib, jarak pandang mulai membaik mencapai 300 meter.

kabut asap yang menyelimuti kota palembang dan provinsi sumatera selatan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

pun menghimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak perlu, karena kualitas udara saat ini tidak sehat.

saat ditanya mengenai dampak kabut asap terhadap penerbangan, sinta andayani menjelaskan bahwa meskipun jarak pandang saat ini terganggu, namun belum menganggu operasional penerbangan.



hal ini dikarenakan batas minimal jarak pandang untuk penerbangan di wilayah tersebut masih berada di sekitar 800 meter.

meskipun demikian, bmkg tetap mengimbau para pihak terkait untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan kabut asap serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

kondisi kabut asap yang terus meningkat harus menjadi perhatian bersama untuk mencegah dampak yang lebih serius terhadap kesehatan dan lingkungan.

Tag
Share