bacakoran.co

Tugas Dai Berkewajiban Menyampaikan Bukan Memberi Hidayah

HUMOR : Salah satu metode dakwah Ustad Das'ad Latief yaitu dengan mengkritik dan humor--

BACA JUGA:Jomblo Wajib Baca, Ampuh ! Sholawat Mahabbah, Rahasia Mendapatkan Cinta

“Kata suaminya dek dek kita pergi lihat sumur tua,”tuturnya.

Pergilah suami istri itu lihat sumur tua.  Begitu sampai sumur tua,  suami itu bilang sama suaminya lalu  bertanya apakah sumur itu ada airnya.

Lalu begitu istrinya dekat sumur, dia dorong istrinya masuk sumur karena sering ngomel. Satu jam kemudian tiba-tiba ada makhluk dari dalam sumur itu hitam tinggi besar keluar.

“Kata suaminya siapa kamu. Dijawab makhuk itu saya Jin penunggu di sini. Saya sudah 400 tahun di dalam sumur ini tenang-tenang. Ini  ada perempuan ngomel aja kerjanya di dalam, lebih baik saya lari,”kata Ustad Das’ad.

BACA JUGA:Ingin Segala Urusan dan Rezekimu Mudah dan Lancar, Perbanyaklah Dzikir dan Sholawat

“Pesan moralnya ibu-ibu kalau mau tenang suamimu di rumah jangan suka ngomel karena tidak gampang jadi suami satu pesan moralnya masuk,”ucapnya sembari tertawa.(*)

Tugas Dai Berkewajiban Menyampaikan Bukan Memberi Hidayah

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co – tugas seorang dai hanya berkewajiban menyampaikan dan bukan memberi hidayah.

karena hidayah datang dari allah dan hak allah memberi hidayah kepada siapa yang di kehendakinya.

hal itu ditegaskan ustad das’ad latief  menjawab pertanyaan,  jurnalis senior ade alwi dalam salah satu program acara di televisi. “saya sampaikan se kritis apapun,  kalau dia tidak mau,  itu hak allah,”ujar

“jangankan dasad latief, kurang apa afdolnya doa para nabi? nabi nuh anaknya sendiri melawan,  kalau bukan hidayah datang dari allah,  tidak mungkin (melawan). jadi kita hanya menyampaikan dakwah, ajak.

ade almi dalam acara itu juga menanyakan soal gaya dakwah ustad das’ad yang banyak bercanda dan mengktitik.
 “tetapi kalau saya perhatikan ustadz ini kan banyak bercandanya,”ujar ade alwi.

“bahkan kalau misalnya ustadz diundang di angkatan seperti  di tni  dan polri,  ustadz tidak segan-segan juga mengkritik yang mengundang,”katanya.

“ini kan juga sebuah anomali sebenarnya,  dan mereka seringkali juga repeat order selalu mengundang. apakah pesan yang ustad sampaikan tidak “kena” ke mereka,  karena kan prinsip dari dakwah kan amar ma'ruf nahi mungkar?,”tanya ade alwi

menjawab pertanyaan itu, dasad latif mengatakan mengeritik dalam dakwah itu boleh dan dakwah memang tempatnya amar ma'ruf nahi mungkar.

“soal ketawa-ketawa,  itulah bedanya humor dengan lawak.  humor itu membuat orang ketawa tapi ada ilmu di dalamnya,  ada koreksi di dalamnya. lawak yang penting ketawa, ada pesan moral atau tidak, ndak ada urusan,”ujarnya.

“misalnya mengeritik istri cerewet , itu kan yang viral itu yang mendorong istrinya ke sumur,”ucapnya.

“ada yang bertanya sama saya,  ustad kenapa itu suamiku ndak betah di rumah.  saya takut (menjawabnya) takut  dia tersinggung ini ibu,”katanya.

lalu kata das’ad dia bercerita  bahwa ada istri suka ngomelin suaminya.  suatu ketika suaminya belikan perhiasan. sudah beli perhiasan senanglah istrinya.

“kata suaminya dek dek kita pergi lihat sumur tua,”tuturnya.

pergilah suami istri itu lihat sumur tua.  begitu sampai sumur tua,  suami itu bilang sama suaminya lalu  bertanya apakah sumur itu ada airnya.

lalu begitu istrinya dekat sumur, dia dorong istrinya masuk sumur karena sering ngomel. satu jam kemudian tiba-tiba ada makhluk dari dalam sumur itu hitam tinggi besar keluar.

“kata suaminya siapa kamu. dijawab makhuk itu saya jin penunggu di sini. saya sudah 400 tahun di dalam sumur ini tenang-tenang. ini  ada perempuan ngomel aja kerjanya di dalam, lebih baik saya lari,”kata ustad das’ad.

“pesan moralnya ibu-ibu kalau mau tenang suamimu di rumah jangan suka ngomel karena tidak gampang jadi suami satu pesan moralnya masuk,”ucapnya sembari tertawa.(*)

Tag
Share