Lomba Mancing Protes Jalan Berkubang, Kali ini Ibu-Ibu Mencuci Pakaian
Warga mancing hingga mencuci pakaian bentuk protes jalan berkubang di Lintas Bengkulu Utara-Lebong tak Kunjung Diperbaiki--
BACAKORAN.CO - Jalan Berkubang, yang terletak di jalan lintas Bengkulu Utara - Lebong, kembali menjadi saksi aksi protes yang unik dari warga.
Mereka menyampaikan rasa kecewa mereka terhadap kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah dengan cara yang tak biasa.
Aksi kali ini tidak hanya terbatas pada tanda-tanda protes verbal, melainkan juga mencakup tindakan nyata seperti mencuci pakaian dan memancing ikan lele di jalan yang rusak tersebut.
Aksi protes ini semakin menguat seiring dengan bergabungnya puluhan bahkan ratusan warga sekitar yang menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi infrastruktur yang semakin memburuk.
Salah satu pemuda dari Kurotidur, Ismail, menjelaskan bahwa memancing ikan lele di tengah jalan raya merupakan cara unik warga untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka terhadap pemerintah yang dinilai lamban dalam memperbaiki jalan yang semakin parah.
Ismail menyatakan bahwa kondisi infrastruktur yang buruk di jalan tersebut adalah indikasi dari ketidakpekaan pemimpin dalam menjalankan tugas pemerintahan dan kurangnya komitmen terhadap kesejahteraan rakyatnya.
"Kami belum akan berhenti sebelum ada progres pasti dari pemerintah," tegasnya.
Dia juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan aksi serupa dan melibatkan lebih banyak warga untuk bersama-sama menyuarakan ketidakpuasan mereka.
Masyarakat di lokasi tersebut juga mengekspresikan rasa kejenuhan mereka terhadap janji-janji pemerintah yang seringkali tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. "Kami sudah bosan dengan janji-janji manis," ungkap Ismail.
Warga semakin memadati lokasi jalan yang berkubang di Jalan Lintas BU - Lebong, yang merupakan aset Provinsi Bengkulu yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara.
Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, aksi protes ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan masyarakat semakin mendalam, dan mereka bersatu dalam tuntutan mendesak untuk perbaikan infrastruktur.
Mereka berharap pemerintah mendengar suara mereka dan mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki jalan yang telah lama dibiarkan rusak.
Aksi protes ini juga menjadi bukti kreativitas warga dalam menyuarakan aspirasi mereka dan telah menjadi sorotan masyarakat luas.