Wujudkan Prabumulih Bebas Stunting, PJ Wako Turun Langsung Kunjungi Rumah Penderita

DIALOG : Pj Wali Kora Prabumulih H Elman ST didampingi Ketua Tim Penggerak PKK saat berdialog dengan orang tua penderita stunting. (foto dian/sumeks)--

BACAKORAN.CO – Untuk mewujudkan Kota Prabumulih Sumatera Selata bebas stunting, Penjabat  (Pj) Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM turun langsung ke lapangan.

Didampingi sejumlah Pejabat Organisasi  Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat, Lurah, Tim Penggerak PKK, Elman  door to door menyambangi kediaman penderita stunting di kota Prabumulih.

Selasa 21 Oktober 2023, Elman mengunjungi langsung rumah anak penderita stunting di Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.

Di rumah warga itu, Elman memperhatikan dengan seksama bangunan rumah, WC dan  keberdihan lingkungan.

BACA JUGA:SPJ Perjalanan Dinas Fiktif, Dinas Perhubungan ‘Digarap’ Kejari Kota Prabumulih

Elman sesekali berdialog dengan pemilik rumah menanyakan, pekerjaan dan program bantuan pemerintah yang diterima. Selesai berdialog, Elman memberikan bantuan berupa beras, telur, susu, dan makanan tambahan balita.

Dijelaskan Elman, untuk menurunkan angka stunting di Prabumulih yang masih berjumlah 78 orang, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Pertama kata dia, melihat kondisi anak. "Kemudian kita lihat juga kondisi rumah, pekerjaan orang tua nya, bantuannya sudah semua apa belum, karena ini merupakan satu kesatuan dan itu yang harus difikirkan," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya turun langsung ke lapangan dengan membawa seluruh OPD terkait.  "Yang wc nya belum layak kita buatkan, yang belum masuk penerima bantuan beras kita masukkan. Jadi jangan ada yang tertinggal," tegasnya.

BACA JUGA:Pengumuman Kelulusan PPPK Optimalisasi Prabumulih Banyak Sanggahan

Dia mengaku pihaknya tidak hanya sekadar rapat saja melainkan langsung melihat kondisi rumah.

Salah-satu rumah yang didatangi Pj Wako Prabumulih itu adalah rumah Yunita (34) dan Wahyudi (40) yang beralamat di Jalan Arjuna, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih.

Ibu Rumah Tangga yang mempunyai 5 orang anak itu bercerita, suaminya bekerja sebagai buruh sopir mobil.

"Tidak setiap hari bekerja, kadang satu minggu sekali, kadang satu minggu 2 kali, saat akan menimbang getah karet," jelasnya.

Wujudkan Prabumulih Bebas Stunting, PJ Wako Turun Langsung Kunjungi Rumah Penderita

Dian Cahyani

Doni Bae


bacakoran.co – untuk mewujudkan sumatera selata , penjabat , h elman st mm turun langsung ke lapangan.

didampingi sejumlah pejabat organisasi  perangkat daerah (opd) terkait, camat, lurah, tim penggerak pkk, elman  door to door menyambangi kediaman penderita stunting di kota prabumulih.

selasa 21 oktober 2023, elman mengunjungi langsung rumah anak penderita stunting di kelurahan wonosari kecamatan prabumulih utara, kota prabumulih.

di rumah warga itu, elman memperhatikan dengan seksama bangunan rumah, wc dan  keberdihan lingkungan.

elman sesekali berdialog dengan pemilik rumah menanyakan, pekerjaan dan program bantuan pemerintah yang diterima. selesai berdialog, elman memberikan bantuan berupa beras, telur, susu, dan makanan tambahan balita.

dijelaskan elman, untuk menurunkan angka stunting di prabumulih yang masih berjumlah 78 orang, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

pertama kata dia, melihat kondisi anak. "kemudian kita lihat juga kondisi rumah, pekerjaan orang tua nya, bantuannya sudah semua apa belum, karena ini merupakan satu kesatuan dan itu yang harus difikirkan," jelasnya.

untuk itu, pihaknya turun langsung ke lapangan dengan membawa seluruh opd terkait.  "yang wc nya belum layak kita buatkan, yang belum masuk penerima bantuan beras kita masukkan. jadi jangan ada yang tertinggal," tegasnya.

dia mengaku pihaknya tidak hanya sekadar rapat saja melainkan langsung melihat kondisi rumah.

salah-satu rumah yang didatangi pj wako prabumulih itu adalah rumah yunita (34) dan wahyudi (40) yang beralamat di jalan arjuna, kelurahan wonosari, kecamatan prabumulih utara, kota prabumulih.

ibu rumah tangga yang mempunyai 5 orang anak itu bercerita, suaminya bekerja sebagai buruh sopir mobil.

"tidak setiap hari bekerja, kadang satu minggu sekali, kadang satu minggu 2 kali, saat akan menimbang getah karet," jelasnya.

dia mengaku sampai saat ini masih hidup mengontrak di bedeng semi permanen yang ditumpanginya saat ini.

sementara ke lima anaknya, butuh makan. "anak pertama putus sekolah, seharusnya sudah kelas 3 smp kalau dia sekolah. anak nomor dua umur 9 tahun dan masih sekolah kelas 3 sd, anak ketiga usia 5 tahun, anak keempat 3 tahun 4 bulan dan anak kelima usia 1 tahun 10 bulan," sebutnya mengaku semua anaknya perempuan.

menurutnya, anaknya yang dinyatakan stunting merupakan anak ketiga karena tinggi dan berat badan anaknya tidak seperti anak seusianya.
 "kami berterimakasih pemerintaj sudah datang dan memberikan bantuan," tukasnya. (chy)

Tag
Share