Rahasia Dengungan Nyamuk di Sekitar Telinga Kita, Ternyata Ini Penyebabnya Loh!
Nyamuk ini mencari sumber karbon dioksida dan tanda-tanda panas tubuh, menjelaskan mengapa nyamuk sering berdengung di dekat kepala kita.--
Jadi, ketika nyamuk betina mendeteksi karbon dioksida yang keluar dari kepala kita, mereka mulai mencari inang. Mereka terbang bolak-balik, mengikuti gradien konsentrasi karbon dioksida ini hingga mereka menemukan sumbernya.
Oleh karena itu, nyamuk sering berdengung di sekitar kepala kita karena di sinilah karbon dioksida keluar paling banyak.
BACA JUGA:Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia: Ancaman yang Harus Diwaspadai
Namun, karbon dioksida bukan satu-satunya faktor yang membuat nyamuk tertarik. Mereka juga merasakan panas tubuh dan gumpalan karbon dioksida sebelum mendarat di tubuh korbannya.
Nyamuk betina memiliki sensor rasa di kakinya yang membantu mereka menentukan apakah manusia atau hewan yang mereka incar memiliki darah yang cukup untuk dihisap. Mereka juga dapat mendeteksi aroma unik yang dikeluarkan oleh kulit kita.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa nyamuk betina lebih tertarik pada orang-orang yang memiliki sedikit variasi bakteri pada kulit mereka daripada pada orang-orang yang memiliki kulit dengan beragam bakteri.
Oleh karena itu, faktor-faktor ini juga dapat mempengaruhi mengapa nyamuk lebih suka berdengung di sekitar kepala kita.
Selain itu, ada beberapa aspek lain yang perlu diperhatikan. Saat nyamuk betina terbang menuju targetnya, mereka menggepakkan sayap mereka dengan cepat, sekitar 500 kali per detik, pada frekuensi sekitar 450-500 Hz.
BACA JUGA:Menghadapi Ancaman DBD di Era Fenomena El Nino
Meskipun kepakan sayap ini mungkin terdengar seperti drone berfrekuensi tinggi bagi kita, ini adalah musik bagi nyamuk jantan.
Nyamuk jantan menggunakan suara ini dalam konteks kawinannya, meski manusia mungkin kurang senang mendengarnya.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun nyamuk sering berdengung di sekitar kepala kita, mereka biasanya lebih tertarik pada kaki kita yang mengandung bakteri.
Selanjutnya, kita perlu menyadari bahwa tidak hanya kepala kita yang menjadi target nyamuk.
Studi dari tahun 1996 dalam jurnal Trans inpressitology menemukan bahwa nyamuk betina tertentu, seperti genus Anopheles, yang bertanggung jawab untuk menularkan parasit malaria, cenderung tertarik pada bakteri yang ada di kaki manusia. Oleh karena itu, selain kepala, pergelangan kaki kita juga bisa menjadi sasaran nyamuk.
Untuk menghindari gigitan nyamuk yang menyebalkan, ada beberapa tindakan yang bisa diambil. Salah satunya adalah mengenakan pakaian berwarna terang dan panjang, yang dapat membantu mengurangi kemungkinan nyamuk mendekati tubuh kita.