bacakoran.co - transportasi umum seperti kereta rel listrik (krl) adalah sarana utama bagi banyak masyarakat, terutama bagi pekerja yang harus berpergian jarak jauh.

namun, belum lama ini, sebuah insiden di mencuat ke permukaan dan menjadi viral di media sosial .

seorang wanita marah-marah kepada penumpang lain hanya karena mereka duduk sambil menyilangkan kaki.

dalam unggahan beberapa akun , khususnya @dinipisces, seorang wanita terlihat sangat marah pada penumpang krl lain yang duduk dengan kaki bersilang di seberangnya.

awalnya, wanita ini meminta beberapa penumpang yang berdiri di depannya untuk pindah.

tidak hanya itu, ia juga meminta penumpang lain untuk tidak duduk dengan kaki selonjoran atau menyilangkan kaki.

kejadian ini berlanjut saat seorang penumpang yang baru naik di juga ditegur oleh wanita tersebut.

wanita berbaju kuning ini meminta penumpang yang baru naik untuk tidak menyilangkan kakinya karena mereka duduk berseberangan.

namun, penumpang tersebut menganggap tindakan ini biasa dan tetap duduk dengan kaki bersilang.

akhirnya, wanita berbaju kuning ini menarik kaki penumpang tersebut agar tidak disilangkan.

tindakan ini membuat petugas keamanan turun tangan untuk meredakan situasi sebelum menjadi semakin parah.

wanita ini mengklaim bahwa ia merasa sakit jika melihat orang lain menyilangkan kaki di dekatnya.

ia menegaskan bahwa perilaku tersebut membuat matanya sakit.

meskipun upaya dilakukan untuk menenangkan wanita ini.

insiden ini akhirnya berakhir dengan penumpang wanita tersebut diturunkan di stasiun terdekat.

video insiden ini menjadi viral di media sosial, dan banyak warganet memberikan komentar dan pandangan mereka tentang kejadian tersebut.

beberapa mendukung wanita tersebut, sementara yang lain menganggap reaksinya berlebihan.

insiden ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga etika dan tata krama saat menggunakan transportasi umum.

bagaimanapun, setiap orang memiliki kenyamanan dan batasan pribadi mereka.

dan dalam situasi seperti ini, dialog dan pengertian mungkin merupakan kunci untuk menghindari konflik yang tidak perlu di transportasi umum.*