Asiknya Ngunah, Tradisi Warga Muratara Tangkap Ikan Dimusim Kemarau
NGUNAH : Setiap hari di musim kemarau puluhan warga terlihat di beberapa titik rawa-rawa yang surut mencari ikan yang sembunyi di lumpur--
BACA JUGA:INNALILLAHI Jembatan Kaca di Limpakuwus Banyumas Pecah, 1 Wisatawan Tewas dan 4 Orang Masih Dirawat
Menurutnya tradisi ini membawa keasikan dan kegembiraan tersendiri bagi warga, mereka menangkap ikan bersama-sama sembari bercanda dan terkadang berteriak karena gembira mendapat ikan ukuran besar.
Candaan dan teriakan itu menjadi penyemangat warga lainnya dalam menangkap ikan, sehingga mereka tidak merasa lelah walaupun aktifitas itu dilakukan berjam -jam.
Apri menuturkan karena asiknya, aktivitas bekarang sering dilakukan warga pagi, siang, sore maupun malam hari. Tergantung situasi dan kondisi.
Camat Rupit Mukhktaridi mengungkapkan, cukup banyaa budaya lokal yang masih lestari di masyarakat Muratara.
BACA JUGA:Dewasa Sebelum Waktunya, Begini Cara Didik Anak Agar Nikmati Dunianya
Salah satunya ngunah atau berkarang yang biasa dilakukan diawal musim tanam maupun saat musim kemarau.
"Nenek moyang kita dulu memang awalnya nelayan, mereka mencari ikan dengan cara cara sederhana seperti itu,
Saya apresiasi positif, karena warga masih melestarikan budaya yang ada di wilayah kita," ucapnya.
Dia berharap, masyarakat tetap menjaga nilai nilai kearifan lokal yang masih lestari diwilayah Muratara, sehingga ke depan sejumlah kebudayaan itu bisa menjadi ciri khas tersendiri yang masyarakat luar kenal di Muratara.
BACA JUGA:Wow Ternyata Hewan Bercangkang Ini Memiliki Manfaat Untuk Kecantikan Loh.
"Masyarakat harus bangga dengan budaya mereka, karena itu ilmu warisan untuk bertahan hidup yang diberikan oleh nenek moyang kita tempo dulu," tutupnya.(zul)