bacakoran.co

Harus Tahu dan Jangan Keliru ! Tulisan yang Benar berikut Artinya antara Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin

Baca Sumatera Ekspres Disini

PALEMBANG, KORANSUMEKS.COM-Bagi umat muslim, kata dan pelafalan ‘amin’ sering kali dipanjatkan setelah berdoa atau usai didoakan oleh orang lain. Lantas, bagaimana tulisan amin yang benar? Yuk, simak ulasannya! Dalam tata bahasa, ‘amin’ adalah kata serapan dari bahasa Arab yang sudah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Menurut KBBI, amin berarti terimalah atau kabulkanlah. Dengan demikian, tulisan amin yang benar menurut bahasa Indonesia yakni ‘amin’. Namun, dalam kenyataannya, banyak yang menggunakan penulisan amin berbeda-beda, mulai dari amiin, aamin, aammiin, sampai dengan aamiin. BACA JUGA :Tangkapan Kakap, BNNP Sumsel Gagalkan Selundupan 115 Kilogram Sabu BACA JUGA :Lanjutkan Program Ketahanan Pangan Untuk kamu ketahui, mengucap “Aamiin” (istilahnya ta’min) adalah sebab dikabulkannya doa, sebagaimana sabda Rasulullah: إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ “Apabila kalian shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang di antara kalian menjadi Imam. Apabila Imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila Imam mengucapkan “Ghairil maghdhubi alaihim waladh-dhaalliin”, maka ucapkanlah: Aamiin, niscaya Allah mengabulkannya. (HR Muslim) Nah, dalam bahasa Arab, ketika suatu kata dilafalkan berbeda, maka perubahan tersebut juga mengalami perubahan makna. Mengutip jurnal Hubungan antara Lafal, Konteks, dan Makna dalam Al-Qur’an yang ditulis Sukamta, terdapat aturan yang dikenal dengan ziyādah al-mabna tadullu‘alā ziyādah al-ma‘nā. Artinya, penambahan pada bangunan kata menunjukkan perubahan makna. Kaidah tersebut merupakan salah satu aturan yang berhubungan antara lafal dan makna. BACA JUGA :Inilah 4 Keistimewaan Nabi Adam AS yang Allah SWT Anugerahkan BACA JUGA : Doa Mimpi Basah, Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya BACA JUGA :Cara Resmi Daftar Poligami, Emak-Emak Juga Wajib Baca Sementara itu, mengutip buku Tanya Jawab Islam oleh PISS KTB, Imam Nawawi menuturkan jika sighot ta’amin atau tulisan amin terdiri dari 4 macam. Kata amin dapat ditulis sebagai berikut: آمِيْن – amin أَمِيْنٌ – amiin أٰمِنْ – aamin أٰمِيْنَ – aamiin Lafal dan Tulisan Amin yang Benar dan Artinya 1. Tulisan ‘amin’ dengan alif dan mim yang memiliki arti berimanlah. 2. ‘Amiin’ dengan alif pendek dan min panjang mempunyai arti orang yang amanah. 3. ‘Aamin’ dengan alif panjang dan min pendek memiliki arti berimanlah atau beri jaminan keimanan. 4. ‘Aamiin’ dengan alif panjang, mim tasyid, dan min panjang mempunyai makna orang yang hendak menuju suatu tempat atau kabulkanlah. BACA JUGA :Sulit Ditindak, Legalkan! BACA JUGA :Sulit Bangkit karena Duit Penulisan Amin yang Benar Menurut Islam Mengacu pada bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan amin yang benar menurut Islam dalam konteks berdoa adalah “Aamiin”. ‘Aamiin’ memiliki arti kabulkanlah doa kami, sedangkan tulisan ‘amin’, ‘aamin’, dan ‘amiin’, bisa kamu sesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. Di sisi lain, ada pula beberapa cara mengucapkan amin menurut Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ syarh al-Muhadzzab. 1. Aamiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah dan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini merupakan yang paling fasih, paling masyhur, dan paling bagus menurut para ulama. 2. Amiin dilafalkan dengan memendekkan hamzah dan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini diriwayatkan oleh Tsa’lab dan lainnya. 3 Eemiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah serta mengucapkannya dengan imalah (antara fathah dan kasrah) dan dengan meringankan bacaan mim. Cara membaca ini diriwayatkan dari Hamdzah dan al-Kisai. 4. Aammiin dilafalkan dengan memanjangkan hamzah dan mentasydidkan huruf mim. Khusus pelafalan pada poin keempat diriwayatkan oleh Al-Wahidi dari al-Hasan al-Bashri dan al-Husain bin al-Fadl. BACA JUGA : Beasiswa Sinar Mas 2023 Kembali Dibuka, Dari Kuliah Gratis hingga Penempatan Kerja BACA JUGA :Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. Cara membaca tersebut dikomentari oleh para ulama sebagai cara membaca amin yang syadz (jarang dan menyelisihi yang lebih sahih), munkar, dan ditolak. Cara membaca aammiin merupakan salah satu cara membaca yang salah, tetapi banyak diucapkan oleh orang awam. Adapun pendapat lain dari Imam Syafi’i menyatakan bahwa orang yang melafalkan amin yang benar yakni lafal aamiin yang mempunyai makna kabulkanlah. BACA JUGA :CATAT ! Perusahaan BUMN Siap Gaji Tinggi para Fresh Graduate Jurusan Kuliah Ini loh BACA JUGA :Info Rekrutmen Penerimaan Polri Besar Besaran Tahun Anggaran 2023 Penulisan Amin Menurut KBBI Di sisi lain, seperti yang telah disinggung, penulisan ‘amin’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya kabulkanlah, demikianlah hendaknya (dikatakan pada waktu berdoa atau setelah berdoa). Beberapa sumber menyebutkan bahwa penulisan ‘amin’ yang benar dan baku menurut Bahasa Indonesia adalah “Amin”. Hal ini berbeda dengan penulisan bahasa Arab serta hukum bacaan tajwid yang menuliskan amin menjadi ‘aamiin. (*/vis)

Baca Berita Selengkapnya

Harus Tahu dan Jangan Keliru ! Tulisan yang Benar berikut Artinya antara Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin

Hendra Agustian

Hendra Agustian


baca sumatera ekspres disini

palembang, koransumeks.com-bagi umat muslim, kata dan pelafalan ‘amin’ sering kali dipanjatkan setelah berdoa atau usai didoakan oleh orang lain. lantas, bagaimana tulisan amin yang benar? yuk, simak ulasannya! dalam tata bahasa, ‘amin’ adalah kata serapan dari bahasa arab yang sudah dibakukan ke dalam bahasa indonesia. menurut kbbi, amin berarti terimalah atau kabulkanlah. dengan demikian, tulisan amin yang benar menurut bahasa indonesia yakni ‘amin’. namun, dalam kenyataannya, banyak yang menggunakan penulisan amin berbeda-beda, mulai dari amiin, aamin, aammiin, sampai dengan aamiin. baca juga : baca juga : untuk kamu ketahui, mengucap “aamiin” (istilahnya ta’min) adalah sebab dikabulkannya doa, sebagaimana sabda rasulullah: إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ “apabila kalian shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang di antara kalian menjadi imam. apabila imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila imam mengucapkan “ghairil maghdhubi alaihim waladh-dhaalliin”, maka ucapkanlah: aamiin, niscaya allah mengabulkannya. (hr muslim) nah, dalam bahasa arab, ketika suatu kata dilafalkan berbeda, maka perubahan tersebut juga mengalami perubahan makna. mengutip jurnal hubungan antara lafal, konteks, dan makna dalam al-qur’an yang ditulis sukamta, terdapat aturan yang dikenal dengan ziyādah al-mabna tadullu‘alā ziyādah al-ma‘nā. artinya, penambahan pada bangunan kata menunjukkan perubahan makna. kaidah tersebut merupakan salah satu aturan yang berhubungan antara lafal dan makna. baca juga : baca juga :  baca juga : sementara itu, mengutip buku tanya jawab islam oleh piss ktb, imam nawawi menuturkan jika sighot ta’amin atau tulisan amin terdiri dari 4 macam. kata amin dapat ditulis sebagai berikut: آمِيْن – amin أَمِيْنٌ – amiin أٰمِنْ – aamin أٰمِيْنَ – aamiin lafal dan tulisan amin yang benar dan artinya 1. tulisan ‘amin’ dengan alif dan mim yang memiliki arti berimanlah. 2. ‘amiin’ dengan alif pendek dan min panjang mempunyai arti orang yang amanah. 3. ‘aamin’ dengan alif panjang dan min pendek memiliki arti berimanlah atau beri jaminan keimanan. 4. ‘aamiin’ dengan alif panjang, mim tasyid, dan min panjang mempunyai makna orang yang hendak menuju suatu tempat atau kabulkanlah. baca juga : baca juga : penulisan amin yang benar menurut islam mengacu pada bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan amin yang benar menurut islam dalam konteks berdoa adalah “aamiin”. ‘aamiin’ memiliki arti kabulkanlah doa kami, sedangkan tulisan ‘amin’, ‘aamin’, dan ‘amiin’, bisa kamu sesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu. di sisi lain, ada pula beberapa cara mengucapkan amin menurut imam nawawi dalam al-majmu’ syarh al-muhadzzab. 1. aamiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah dan meringankan bacaan mim. cara membaca ini merupakan yang paling fasih, paling masyhur, dan paling bagus menurut para ulama. 2. amiin dilafalkan dengan memendekkan hamzah dan meringankan bacaan mim. cara membaca ini diriwayatkan oleh tsa’lab dan lainnya. 3 eemiin diucapkan dengan memanjangkan hamzah serta mengucapkannya dengan imalah (antara fathah dan kasrah) dan dengan meringankan bacaan mim. cara membaca ini diriwayatkan dari hamdzah dan al-kisai. 4. aammiin dilafalkan dengan memanjangkan hamzah dan mentasydidkan huruf mim. khusus pelafalan pada poin keempat diriwayatkan oleh al-wahidi dari al-hasan al-bashri dan al-husain bin al-fadl. baca juga :  baca juga : cara membaca tersebut dikomentari oleh para ulama sebagai cara membaca amin yang syadz (jarang dan menyelisihi yang lebih sahih), munkar, dan ditolak. cara membaca aammiin merupakan salah satu cara membaca yang salah, tetapi banyak diucapkan oleh orang awam. adapun pendapat lain dari imam syafi’i menyatakan bahwa orang yang melafalkan amin yang benar yakni lafal aamiin yang mempunyai makna kabulkanlah. baca juga : baca juga : penulisan amin menurut kbbi di sisi lain, seperti yang telah disinggung, penulisan ‘amin’ menurut kamus besar bahasa indonesia (kbbi) artinya kabulkanlah, demikianlah hendaknya (dikatakan pada waktu berdoa atau setelah berdoa). beberapa sumber menyebutkan bahwa penulisan ‘amin’ yang benar dan baku menurut bahasa indonesia adalah “amin”. hal ini berbeda dengan penulisan bahasa arab serta hukum bacaan tajwid yang menuliskan amin menjadi ‘aamiin. (*/vis)

Tag
Share