7 Produk Israel yang Diboikot Dunia, Namun 1 Tetap Laris di Indonesia
8 Produk Israel yang Diboikot Dunia, Namun 1 Tetap Laris di Indonesia--
BACAKORAN.CO - Boikot Produk Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap produk-produk Israel telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia.
Gerakan ini bertujuan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel sebagai upaya untuk mendukung hak Palestina. Dalam artikel ini, kita akan membahas7 produk Israel yang menjadi target utama gerakan BDS.
Terungkap bahwa di antara produk-produk tersebut, ada satu yang tetap laris di Indonesia, meskipun gerakan ini telah menggait produk-produk tersebut.
1. Puma: Sponsor Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA)
Puma, merek sepatu ternama, telah menjadi target boikot oleh masyarakat yang mendukung kebebasan Palestina.
Ini karena Puma adalah sponsor tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) yang memiliki klub anggota yang bermain di pemukiman Israel di tepi barat.
Dukungan Puma kepada IFA telah mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional di luar lapangan sepak bola.
BACA JUGA:Iran Mulai Mengancam, Milisi Houthi Yaman Serang Israel, Mungkinkah Perang Timur Tengah Meluas
2. Aksa: Investasi di Bank-Bank Israel
Perusahaan asuransi Aksa, yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1988, diketahui berinvestasi di bank-bank Israel yang terlibat dalam pemukiman ilegal dan aktivitas yang merugikan rakyat Palestina.
Aksa memiliki saham di bank Hapolim, Bank Leumi, dan Mizrahi Tefahot, sehingga menjadi sasaran gerakan BDS.
3. Soda Stream: Dukungan kepada Pemerintah Israel
Soda Stream, sebuah alat yang memungkinkan air minum biasa menjadi air berkarbonasi, telah menjadi target boikot karena dianggap secara aktif mendukung kebijakan Israel yang menggusur warga asli Palestina, seperti suku Bedouin di Negev.
Produk ini juga mendukung upaya pemukiman ilegal.
4. Ahava: Kosmetik dari Laut Mati
Ahava, perusahaan kosmetik yang pernah terkenal karena menggunakan lumpur dari Laut Mati, telah menciptakan perdebatan karena beroperasi di pemukiman ilegal di Israel.
BDS Movement menuduh Ahava memiliki situs produksi dan tokoh utama di pemukiman ilegal, sehingga produknya menjadi target boikot.
5. Humus Sabrraah: Dukungan Keuangan kepada Tentara Israel
Humus Sabrraah adalah usaha patungan antara Pepsi dan Straus Group, perusahaan makanan terbesar di Israel.
Ini mendukung finansial tentara Israel, yang menjadi sasaran boikot masyarakat dunia. Ini menciptakan kontroversi karena merek seperti Pepsi dikenal luas di Indonesia.
BACA JUGA:Kecam Israel Pejahat Perang, Umat Islam Aksi Solidaritas Palestina
6. Siemens: Keterlibatan dalam Proyek Listrik Kontroversial
Siemens, perusahaan teknologi terkemuka, diklaim terlibat dalam proyek Euro-Asia Interconnector, yang terhubung ke pemukiman Israel. Proyek ini melibatkan pemukiman ilegal di tanah Palestina dan menjadi sasaran gerakan BDS.
7. HP (Hewlett-Packard): Dukungan Teknologi kepada Israel
Meskipun HP bukan perusahaan asal Israel, BDS Movement telah menyoroti kontribusi teknologi HP dalam mendukung pendudukan Israel dan pemukiman ilegal.
Mereka menyediakan teknologi dan layanan kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan dan pengepungan Gaza.
Dalam konteks gerakan BDS, sebagian besar produk-produk ini telah menjadi target boikot oleh masyarakat yang mendukung hak Palestina.